Palembang, SumselSatu.com
Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 Palembang Ridwan meminta rehab sekolah, karena di usia yang sudah 43 tahun belum pernah direhab, sehingga dikhawatirkan roboh.
“Kita berharap dikawal permohonan rehab sekolah dan ruangan. Selain itu, ke depan internal kita semakin solid dan program kita mendapat dukungan dari pemerintah,” kata Ridwan.
Permintaan itu disampaikan Ridwan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Selatan (DPRD Sumsel) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumsel II saat melaksanakan Reses Tahap I/2022 di SMA Negeri (SMAN) 13 Palembang, Jumat (25/3/2022).
Selain permintaan rehab, mereka meminta DPRD Sumsel untuk mengawal kekurangan ruang kelas.
“Kita berharap ada penambahan 3 ruang kelas baru,” katanya.
Koordinator Reses Tahap I/2022 DPRD Sumsel Dr H Budiarto Marsul, SE, MSi, mengatakan, SMAN 13 Palembang sudah berdiri selama 43 tahun lebih. Sehingga kondisi bangunan sekolah sudah banyak rapuh dan perlu direhab.
“Sekolah ini sudah banyak menelurkan tokoh-tokoh nasional. Kapasitasnya siswanya luar biasa, 1000 lebih. Sehingga memang butuh perhatian untuk penambahan kelas dari pemerintah. Jadi akan kami prioritaskan SMA Negeri 13 untuk direhab dan ditambah ruang kelas,” kata Budiarto.
Selain Budiarto, reses yang berlangsung pada 22-25 Maret 2022 juga diikuti Anggota Dapil Sumsel I lainnya. Yakni, Muhammad Yansuri, SIP (Partai Golkar), Ir H Zulfikri Kadir (PDI Perjuangan), Antoni Yuzar, SH, MH (PKB), H M Anwar Al Syadat SSi MSi (PKS), Dr Tamtama Tanjung (Partai Demokrat) dan H Nopianto, SSos, MM (Partai Nasdem).
Anggota DPRD Sumsel Muhammad Yansuri mengatakan, SMAN 13
Palembang merupakan sekolah banyak peminatnya. Sebagai contoh, siswa sekolah menengah pertama (SMP) di sekitar SMAN 6 Palembang dan SMAN 17 Palembang, yang berstatus sekolah unggulan banyak yang mendaftar ke SMAN 13 Palembang.
“Siswa di sekitar sekolah unggulan itu dari menengah ke bawah mereka mendaftar ke SMA Negeri 13 ini. Sehingga setiap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) banyak yang mendaftar ke SMAN 13,” kata Yansuri.
Namun, lanjut Yansuri, ruangan di SMAN 13 Palembang ini tidak bisa memenuhi menerima siswa dalam jumlah banyak. Pasalnya, total ruangan hanya 31 kelas, dengan total siswa keseluruhan sebanyak 1,109 siswa.
“Jadi memang perlu penambahan ruang kelas baru agar bisa menambah jumlah siswa saat PPDB,” kata Yansuri yang dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu. #fly