Sumsel Bedah 8391 Rumah dan Bangun Sanitasi 6811 WC dan Kamar Mandi

BEDAH RUMAH---Ceremonial Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Penyerahan Alat Sanitasi di Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (3/6/2024). (FOTO: HUMAS PEMPROV).

Palembang, SumselSatu.com

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) terus melakukan Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel dengan memperbaiki atau membedah 8391 rumah secara serentak dan membangun 6811 water closet (WC) dan kamar mandi di rumah warga.

“Dari seluruh jumlah 8391 saat ini sudah selesai 80 persen dan mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera 100 persen,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Dr Drs H Agus Fatoni, MSi, saat kegiatan Ceremonial Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Penyerahan Alat Sanitasi di Plaju, Palembang, Senin (3/6/2024).

Selain dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel juga menggunakan anggaran APBD Kabupaten/Kota, Corporate Social Responbility (CSR) Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah (BUMN/BUMD) dan swasta serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Dari total 8391 rumah yang dibedah, angka tersebut akan terus bertambah jika dibantu dengan dana desa dan kelurahan.

“Ini nanti akan terus berkembang di tahun ini dengan bantuan sumber dana dari desa dan kelurahan bisa mencapai 15 ribu lebih,” kata Fatoni.

Selain itu, pada tahun ini Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel akan dibangun sebanyak 6811 kloset atau kamar mandi bagi masyarakat Sumsel.

“Kemudian Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel dibangun di tahun ini 6811 kloset atau toilet kamar mandi di Sumsel. Jadi tadi juga sekaligus diserahkan untuk pembangunan sanitasi dalam rangka Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel,” katanya.

Fatoni juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang berpatisipasi dalam menyukseskan program Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel dan Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel hingga penyerahan kunci. Dia yakin jika Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan masyarakat serentak maka Sumsel juga akan semakin maju, sejahtera dan mandiri.

Oleh karena itu, guna percepatan pembangunan Pemprov Sumsel bekerja sama dengan Kodam II/Sriwijaya melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

“Terima kasih Pangdam II/Sriwijaya atas kerjasama ini. Semoga ini berjalan lancar sehingga pembangunan kita lebih efektif, efisien dan maksimal. Masyarakat juga kita harap aktif bersama-sama mendukung program ini,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M Naudi Nurdika juga mendukung kedua program tersebut yang telah menginspirasi banyak daerah lain terutama Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Selain itu, Kodam II Sriwijaya juga berkomitmen untuk membantu pemerintah daerah dalam menyejahterakan masyarakat yang termasuk salah satu tugas pokok TNI AD. Oleh karena itu, pihaknya akan membantu pemerintah daerah melalui rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni (RLTH) dan pembangunan sanitasi.

“Bantuan rehab dan sanitasi yang akan kami laksanakan nanti totalnya untuk merehab 2089, di mana 1000 ada di Sumsel. Kita berupaya berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu akan ada juga rehab rumah dinas prajurit,” katanya.

Sebelumnya, Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel dan Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel telah dilaunching oleh Ketua Umum Tim Penggerak dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian pada, Rabu (21/2/2024). Program tersebut dapat menjadi percontohan bagi daerah lain. #fly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here