Palembang, SumselSatu.com
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api (TAA) terus melakukan peningkatan sarana dan prasarana dengan melakukan pemasangan Hidrolik Breasting Dolphin (MB).
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Penyeberangan TAA Iwan Gunawan mengatakan, pemasangan Hidrolik Breasting Dolphin dibutuhkan karena untuk mengangkat beban hingga 40 ton.
“Kalau memakai gir rantai itu rentan rusak,” ujar Iwan saat dibincangi di ruang kerjanya, Senin (12/12/2022).
Jika gir rantai rusak biaya perbaikannya mencapai Rp2,5 juta.
“Kita tidak ada untuk melakukan perbaikan itu terus menerus, makanya kita ganti. Alhamdulillah pak Gubernur dan Kepala Dinas Perhubungan sudah menyetujui dan sudah dikerjakan. Untuk anggarannya Rp4,5 miliar,” katanya.
Untuk peremajaan Pelabuhan Penyeberangan TAA dilaksanakan tahun 2023 dengan memakai dana alokasi khusus (DAK) sekitar Rp30 miliar.
“Kita benahi gedung, nanti kita rehab. Mimpinya saya Pelabuhan TAA itu sama seperti kantor Gubernur, semuanya bagus. Toiletnya kita perbanyak, penerangan lampu jalan. Kemudian jalan di Pelabuhan TAA diaspal, mimpinya seperti Pelabuhan Bakauheni. Makanya kita minta dana di Kementerian Perhubungan. Dari yang kita ajukan Rp66 miliar, yang disetujui sekitar Rp30 miliar,” katanya.
Iwan mengatakan, di Pelabuhan TAA akan dibangun dua dermaga. Dermaga 1 akan diperbaiki, sementara Dermaga 2 memakai proyek multi years atau tahun jamak.
“Nanti kapal tonase di atas 1000 ton dimainkan di Dermaga 2. Di bawah 1000 ton di Dermaga 1, sehingga tidak terlalu lama waktu bongkar muat,” terangnya.
Iwan mengungkapkan, perlahan-lahan pihaknya akan berbenah. Karena Pelabuhan TAA merupakan pelabuhan paling ramai ketiga di luar Pulau Jawa.
“Artinya potensinya bagus Apalagi nanti kalau Pak Gubernur memang mencanangkan Pelabuhan Tanjung Carat, maka harus benar-benar berbenah. Karena jika pelabuhan Tanjung Carat dibangun sebagai pengganti Pelabuhan di Boom Baru maka akan mirip Singapore kecil di situ. Dari Pelabuhan Tanjung Carat ke Palabuhan TAA hanya 8 kilometer jadi sangat dekat,” katanya.
“Apabila kapal asing berlabuh di Tanjung Carat, anak buah kapal (ABK) bisa berwisata ke pantai di Provinsi Bangka Belitung melalui Pelabuhan TAA. Makanya ke depan mimpi saya itu sarana prasarana di Pelabuhan TAA harus dilengkapi seperti tempat penukaran mata uang asing (money changer), anjungan tunjangan mandiri (ATM), water closet (WC) kita benahi, sarana dan prasarana tempat ruang tunggu yang kurang representatif juga dibenahi. Harus ada ruang tempat istirahat untuk sopir, ruang tunggu representatif, ada internet, ada TV, wifi, sehingga membuat penumpang nyaman,” tambahnya. #Ari