Palembang, Sumselsatu.com – Musibah jatuhnya crane dan girder baja proyek Light Rail Transit (LRT) di proyek zona V di Jalan Gubernur HA Bastari, Kecamatan SU I, sehingga menimpa dua rumah milik warga, Selasa (1/8/2017) dinihari WIB, patut menjadi perhatian bersama.
Sudah sepatutnya warga di sekitar proyek LRT untuk menjauhi lokasi proyek demi menghindari kejadian serupa terulang. Hal itu menjadi permintaan dari Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kota Palembang.
Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda saat meninjau lokasi kejadian mengimbau kepada masyarakat yang masih tinggal di dekat lokasi proyek LRT agar dapat menjauh.
Menurut dia, kejadian tersebut merupakan musibah dalam pembangunan. Tidak ada pihak yang menginginkan terjadinya insiden yang menyebabkan kerugian dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
“Supaya tidak ada kejadian seperti ini lagi, harus ada jarak batas aman terhadap pengerjaan proyek. Ini juga peringatan pemerintah kota dan provinsi agar dapat lebih berhati-hati,” kata Finda.
Ditambahkannya, pemerintah akan mencarikan tempat untuk mengungsi buat para korban.
Menurut dia, Waskita sudah berkoordinasi dan bertanggungjawab atas kejadian ini.
“Kita akan carikan tempat tinggal untuk korban dan PT Waskita sudah berjanji akan bertanggung jawab penuh,” tambahnya.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati menambahkan, kejadian ini murni
human error karena kesalahan dalam mengangkat girder. Selain itu, crane yang dipakai memang tidak sama dengan crane yang dipakai sebelumnya mengangkat plat baja tersebut.
“Tapi secara perhitungan, dua crane ini cukup mampu mengangkat grider ini. Jangan sampai human error ini menjadikan kepercayaan masyarakat berubah menjadi rasa ketakutan. Kita berharap pengerjaan LRT selanjutnya tidak ada masalah sehingga pada 2017 kita sudah bisa uji coba LRT, dan 2018 awal kita sudah bisa menyaksikan LRT,” pungkasnya.
Sementara itu, dari pantauan Sumselsatu.com, Rabu (2/8/2017) siang, crane dan girder balok baja masih berada di atas rumah. Selain itu, pada malam hari kejadian ini menjadi tontotan warga sehingga menimbulkan kemacetan.
(Ari)