
Palembang, SumselSatu.com
Sebanyak 15 anak Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 11 Palembang, Senin (9/4/2018).
Kepala LP Khusus Anak Pakjo Budi Yuliarno mengatakan, jumlah siswa yg ikut UNBK di SMAN 11 sebanyak 15 anak. Rinciannya adalah 7 siswa yang masih mendekam dalam lapas dan 8 orang menjalani bebas namun masih mengikuti pendidikan di LP Anak.
“Persiapan sebagaimana biasa kita beri buku panduan soal, latihan UN,” ujar Budi Yuliarno saat memantau pelaksanaan UNBK.
Menurutnya, semangat belajar mengajar anak-anak sangat antusias UN. Kata dia, anak Lapas harus menjalani pendidikan waalupun keterbatasan tempat, sarana. Tapi hak hak anak didik jangan sampai hilang. Anak-anak Lapas ini mendapat waktu ujian di sesi ketiga yakni pukul 14.00 WIB. Budi menjelaskan, kasus anak yang mengikuti UN ini adalah mereka yang melakukan kasus pencurian, pembunuhan dan narkoba.
“Masa hukuman paling tinggi 5 tahun dan paling ringan 1,5 tahun,” ucapnya.
Sementara itu, di tempat terpisah Kepala SMAN 6 Maryati, SPd, MM, mengatakan, siswa SMAN 6 yang mengikuti UNBK yakni jurusan IPA 198 siswa dan jurusan IPS berjumlah 129 siswa.
“Ada satu siswa jurusan IPS yang tidak ikut UN karena meninggal beberapa minggu lalu sebelum mengikuti ujian sekolah,” ujarnya.
Maryati menambahkan, untuk pelaksanaan UNBK hari pertama semua siswa hadir.
“Kami menyiapkan 120 komputer. Pelaksanaan UNBK dibagi 3 sesi, tidak ada sekolah lain yang menginduk ke sini,” katanya.
Maryati menuturkan, untuk mata pelajaran UN hari pertama Bahasa Indonesia. Hari kedua Bahasa Inggris, hari ketiga Matematika dan hari keempat mata pelajaran pilihan.
“Alhamdulilah pelaksaan UNBK hari pertama lancar, listrik tidak padam. Mudah-mudahan lancar seterusnya,” ucapnya.
Maryati mengungkapkan, mereka sudah melaksanakan 3 kali try out dan 3 kali simulasi UNBK. Selain itu, pihaknya sudah memberikan materi pelajaran tambah kepada siswa yang akan mengikuti UN.
“Kita imbau kepada siswa untuk menjaga kesehatan, tidak usah diporsir belajarnya. Jaga kondisi badan agar dapat mengikuti UN hingga hari terakhir. Saat ini nilai UN bukan sebagai penentu kelulusan, sehingga kelulusan ditentukan oleh sekolah. Kriteria kelulusan di SMAN 6 adalah mengikuti USBN, kehadiran siswa dan siswa lulus ujian praktik agama. Karena kita berbasis IMTAQ, jadi nilai agama menjadi salah satu paramater kelulusan,” pungkasnya. #nti