Palembang, SumselSatu.com Â
Surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel akan diberi pengamanan khusus berupa mikroteks dengan huruf tenggelam. Pengaman di surat suara itu sebagai antisipasi untuk menghindari pemalsuan surat suara oleh oknum tertentu.
Surat suara yang dicetak adalah sesuai DPT Sumsel 5.792.956 lembar ditambah surat suara cadangan 2,5 persen dari DPT.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KPU Sumsel Aspahani saat Rapat Koordinasi Desain Surat Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel 2018 di Ruang Rapat KPU Sumsel, Senin (23/4/2018).
Aspahani mengatakan, Rapat Koordinasi untuk desain surat suara perlu dilakukan agar paslon mengetahui ukuran sesuai aturan KPU Nomor 43 Tahun 2018 Tentang Desain Surat Suara.
“KPU RI telah menunjuk percetakan PT Temprina di Bekasi sebagai pemenang tender di ekatalog. Pencetakan surat suara akan dimulai minggu pertama Mei 2018,” ujarnya.
Melalui rapat ini lanjut Aspahani, pihaknya ingin mengetahui apakah sudah sesuai foto yang telah diberikan paslon. “Di surat suara itu tidak boleh ada atribut partai atau pin. Hanya boleh pakai atribut kacamata dan peci,” paparnya.
Aspahani menambahkan, surat suara nanti berisi foto, nama dan nomor paslon.Bentuk memanjang horizontal dengan ukuran 36 kali 23 centi meter. “10 Mei kontraknya dan diperkirakan selesai dicetak 10 Juni,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi pemalsuan surat suara, kata Aspahani, yang membedakan surat suara asli itu ada tanda khusus semacam mikroteks yang tempatnya dirahasiakan dan itu hanya KPU mengetahui tempat mikroteks itu.
“Di surat suara ada mikroteks huruf tenggelam. Kita memenuhi standar KPU. Siapa tau ada pihak yang ingin mengacaukan surat suara,” paparnya.
Dia menuturkan, surat suara diperkirakan akan tiba di kabupaten/kota pada 17 Juni. Kalau itu lama di gudang kabupaten/kota, itu bahaya jika ada oknum yang ingin memalsukan. “Kita tahu surat suara yang asli,” pungkasnya. #ntiÂ
