
Lubuklinggau, SumselSatu.com
Para bidan dan tenaga kesehatan diminta rajin turun ke lapangan untuk menyambangi warga guna memberi penyuluhan. Langkah ini diharap bisa menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Pesan tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Muratara, Ny Lia Mustika Syarif saat menyampaikan materi pertemuan kedua Audit Maternal Perinatal (AMP) para bidan dan tenaga kesehatan di Ballroom Hotel Dewinda Kota Lubuklinggau, Jumat (23/11/2018).
Menurut dia, dengan para bidan dan tenaga kesehatan gencar menyampaikan pesan kepada masyarakat, agar masyarakat menjaga kesehatan selama proses kehamilan.
Perlu juga disampaikan bahwa tenaga kesehatan siap melayani masyarakat dengan baik sesuai keilmuan dan keterampilan yang dimiliki. Dengan demikian, para ibu hamil tak perlu takut menghadapi persalinan.
“Kalian (bidan) adalah pengayom masyarakat. Ajak dan ajarkan masyarakat berbudaya sehat,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Muratara, Ny Lia Mustika Syarif.
Dia menjelaskan, banyaknya kasus kematian ibu, bayi, dan anak, karena kurangnya pemahaman masyarakat, khususnya para ibu, terhadap kesehatan diri sendiri maupun bayi. Bahkan, masih ada masyarakat yang diajak program kelahiran namun tidak ada kemauan mulai dari orangtua maupun keluarganya. Karena, masih dianggap tabu atau pamali.
“Nah, di sinilah peran para bidan dan tenaga kesehatan. Turun ke masyarakat langsung dan rutin beri pemahaman dan penyuluhan. Sehingga, budaya tabu atau pamali dan ketidaktahuan, tidak ada lagi dan muncul keinginan untuk hidup sehat di masyarakat,” jelas dia.
Ny Lia Mustika Syarif menuturkan, bidan dan tenaga kesehatan memberikan pesan di masyarakat. Dimana masyarakat secara luas juga berperan dalam gerakan sayang ibu, suami siaga, dan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K). Sehingga, pola hidup sehat dan menjaga kesehatan bersama merupakan suatu hal yang baik dan patut dijadikan budaya hidup bagi masyarakat Muratara.
Lia Mustika Syarif yakin, semua bisa dilakukan bersama. Seperti contoh jika di Kecamatan Karang Jay ada 48 orang tenaga bidan, bisa dibagi dua orang bidan stand by dan sisanya turun menyebar ke pemukiman masyarakat.
“Jika ini diterapkan. Insya Allah kita targetkan zero AKI dan AKB di Kabupaten Muratara. Karena, tahun 2017 ada penurunan dari 48 kasus menjadi 17 kasus. Ini pencapaian besar, namun yang utama masyarakat di Muratara menjadikan hidup sehat dan menjaga kesehatan sebagai budaya hidup sehari-hari,” katanya.
Selain itu, pihaknya meminta partisipasi aktif tokoh masyarakat, tokoh agama, aparatur desa, dan kecamatan serta Tim Penggerak PKK kecamatan untuk berperan dan ikut serta memberikan penyuluhan hidup sehat di masyarakat pemukiman masing-masing. Sehingga, target turunnya AKI dan AKB dapat tercapai. Jika semuanya bersinergi membangun tentunya visi dan misi Muratara Bangkit yang digaungkan Bupati dan Wabup Muratara terwujud dengan cepat.
“Saya minta Tim Penggerak PKK semuanya gencar dan aktif melaksanakan program kesehatan tersebut. Sentuh para ibu-ibunya yang ada dan sampaikan pesan kesehatan itu penting untuk dijaga sejak dini,” ujar dia.
Sementara itu, Perwakilan Kecamatan Rawas Ilir, Ferdi Ridwan mengatakan, dirinya dan pihak kecamatan siap membantu bidan-bidan terutama mengatasi masih tidak aktifnya para kades dalam memberikan dukungan gerakan sayang ibu dan anak maupun bayi.
“Kami siap dukung dan implementasikan hal tersebut. Nanti akan saya sampaikan kepada camat hasil pertemuan ini. Agar, para kades dikumpulkan dan diberikan imbauan untuk membantu menyampaikan pesan kesehatan. Sehingga, menekan AKI dan AKB,” kata Ferdi Ridwan.
Hal senada ditegaskan Perwakilan Kecamatan Ulu Rawas, Nurkholish. Menurutnya, pihak kecamatan memberikan ruang kepada bidan maupun Kepala UPTD Puskesmas untuk sosialisasi di lapangan.
“Kita ada kegiatan senam bersama, ada kegiatan pengajian akbar bulanan. Nanti kita beri ruang untuk sampaikan pesan kesehatan juga. Camat juga rajin turun ke masyarakat bawah setiap usai shalat Subuh menyambangi warga menyampaikan program pemerintah. Namun, kita juga giatkan program sayang ibu, suami siaga, dan lainnya,” pungkas Nurkholish. #gky