
Palembang, SumselSatu.com
Ratusan massa dengan nama ‘Gerakan Solidaritas Mahasiswa dan Buruh Indonesia’ melancarkan aksi di simpang lima DPRD Sumsel dalam memperingati Hari Buruh, Rabu (1/5/2019). Mereka menyampaikan 16 tuntutan salah satunya buruh menolak upah murah.
Beberapa elemen yang ikut dalam aksi yakni Aliansi DPW FBI Sumsel, DPC FBI Kota Palembang, DPC FBI Banyuasin, DPC FBI Musi Banyuasin, DPC FBI Muaraenim, LMND, Laser, Rekan Indonesia Sumsel, Rekan Presna Palembang, Rekan Seni Palembang, Rekan Angkot, SP PLN Indonesia, Pembaharuan, POHI, Perkumpulan SBC, KNPI Kota Palembang, dan Serikat Hijau Sumsel.
Koordinator Aksi, Andreas OP membacakan 16 tuntutan yang mereka inginkan. Yakni tolak dan hancurkan sistem noelibralisme di Imdonesia, laksanakan Pasal 33 UUD 1945, revisi PP No 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, tegakkan UU Ketenagakerjaan di setiap perusahaan, perluas kesempatan kerja bagi kelompok maupun disabilitas, tolak pekerja anak dan human trafficking, perlindungan buruh perempuan dan tolak eksploitasi jam kerja.
Selanjutnya, tolak sistem buruh kerja outsourching, tolak upah murah buruh, mendesak untuk dibuatnya peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama di setiap perusahaan, terapkan kesejahteraan buruh dengan upah layak, jaminan kepastian hukum terhadap kontrak kerja, tolak segala bentuk intimidasi fisik dan verbal serta pelecehan seksual buruh, kepemilikan saham oleh buruh di setiap perusahaan, dibentuk ketenagakerjaan di seluruh kota dan kabupaten Sumsel, meminta kepada gubernur, walikota, bupati untuk mengeluarkan instruksi pembentukan serikat pekerja di seluruh perusahaan yang ada di Sumsel, dan terakhir bentuk posko perjuangn buruh.
“Semoga dengan tuntutan kami ini dapat segera direalisasikan. Hingga saat ini peran Disnaker belum maksimal, hanya menerima laporan namun tidak melakukan tindakan,” ujar Andreas.
Dia menambahkan, pihak Polda Sumsel sendiri telah berjanji sesuai instruksi pemerintah, siap mendukung dan memback-up jika ada persoalan para buruh yang kerap diadu atau dihadapkan dengan para preman. #nti