Palembang, SumselSatu.com
Puncak arus mudik di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diprediksi mulai terjadi pada tanggal 29 April 2022. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel meminta kepada para masyarakat yang ingin melakukan pulang kampung atau mudik dapat mengatur waktunya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel Ari Narsa mengatakan, Pemprov Sumsel meminta atau mengimbau kepada seluruh masyarakat Sumsel yang akan melakukan perjalanan pulang kampung atau mudik dapat mengatur waktu perjalanan mudiknya.
“Ya, kita minta para pemudik dapat mengatur waktu perjalanan mudik mereka,” katanya
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengatur waktu perjalanan mudik agar tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas. Masyarakat perlu mengatur waktu perjalanan ini agar tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas akibat melakukan perjalanan di waktu yang bersamaan atau serentak. Apalagi pada puncak arus mudik yang diprakirakan jatuh mulai pada 29 April 2022.
Pihaknya juga memprediksi titik rawan macet akan cukup banyak terjadi di Provinsi Sumsel dan mulai memetakan daerah yang rawan kemacetan, rawan kecelakaan, rawan longsor, rawan banjir, dan pasar tumpah, yang perlu diwaspadai pemudik.
“Kami sudah koordinasikan dengan semua instansi, kita siap melakukan pengamanan dan pengamanan pemudik,” katanya.
Saat mudik nanti hampir 50 persen pemudik akan menggunakan transportasi darat karena akses saat ini dipermudah dengan adanya jalan tol.
“Kami memperkirakan kemacetan itu akan dimulai tanggal 29 sampai H-1 itu puncak kemacetan,” kata Ari
Ari menambahkan, pihaknya juga mengantisipasi kondisi jalan mulai dari area Provinsi, Kabupaten/Kota dan Nasional yang masih tahap di perbaikan hal ini berdasarkan target Menteri Pekerjaaan (PUPR) melalui balai Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan merupakan unit kerja Eselon H-10 jalan telah selesai. Sebab, proses pembangunan dapat menimbulkan kemacetan seiring semakin tingginya pergerakan kendaraan pemudik.
“Kami juga minta seperti di pintu Tol Keramasan lagi ada pengecoran jalan, untuk dibuka jadi dua jalur, begitu juga di Nilakandi sampai Alang-Alang Lebar, diminta dibuka dua jalur paling tidak H-7 lebaran,” katanya
Adapun perkiraan daerah rawan macet mayoritas tersebar di Jalan Lintas Timur Sumatera, seperti di Jalan Indralaya-Palembang, KM12 Palembang-Betung dan Sekayu. Ada juga di jalur Lintas Tengah Sumatera yang berada di Prabumulih, Muara Enim, dan Martapura, Ogan Komering Ulu Timur (OKUT).
Begitu masuk ke wilayah Palembang, pemudik harus menambah tenaga ekstra karena banyak titik yang terjadi kemacetan. Mulai dari pintu keluar tol Keramasan hingga Jalan Alang-Alang Lebar, dan KM 12. Kemacetan lebih sering terjadi lagi jika pemudik melewati jalur dalam kota. Penumpukan kendaraan bisa saja terjadi mulai dari Kertapati hingga KM 12.
Pasar tumpah juga dapat menimbulkan kemacetan. Pasar tumpah ini berada di beberapa lokasi, yakni Pasar Indralaya (Ogan Ilir), Pasar Tugu Mulyo (Ogan Komering Ilir), Pasar Sungai Lilin/Banyung Licir (Musi Banyuasin), Pasar Padang Tepong, Pasar Pendopo, Pasar Tebing Tinggi (Empat Lawang), dan Pasar Jarai (Lahat). #fly