Mau Lebih Hemat? Yuk, Terapkan Gaya Hidup Frugal

    Ilustrasi gaya hidup Frugal.

    Palembang, SumselSatu.com

    Resesi ekonomi akibat Covid-19 yang masih belum sepenuhnya pulih, memaksa orang untuk menemukan berbagai cara agar mampu menghemat rupiah demi rupiah. Salah satu caranya dengan menerapkan gaya hidup yang disebut frugal living.

    Frugal living pada dasarnya adalah gaya hidup hemat yang menjadikan seseorang sebisa mungkin menahan keinginan dan memprioritaskan kebutuhan. Frugal living sering disamakan dengan gaya hidup minimalis. Padahal, pada praktiknya, frugal living berbeda dengan gaya hidup minimalis.

    Frugal living lebih menekankan tentang bagaimana memperoleh sesuatu dengan cara yang lebih murah. Prinsip orang frugal adalah setiap pengeluaran harus memiliki prinsip value for money atau konsep dalam pengukuran kinerja.

    Biasanya, orang frugal (sebutan praktisi frugalisme) akan memanfaatkan diskon, kupon, atau lainnya untuk bisa memperoleh apa yang mereka inginkan, tanpa mengorbankan kualitas.

    Sementara, minimalisme menitikberatkan pada memiliki lebih sedikit barang. Artinya, orang minimalis akan fokus pada satu barang untuk setiap kebutuhan. Misalnya, mereka hanya memiliki satu tas untuk bekerja.

    Sebaliknya, orang frugal bisa memiliki beberapa tas untuk bekerja. Akan tetapi, tas-tas itu kemungkinan besar dibeli dengan harga yang lebih murah, atau bahkan sama dengan harga satu buah tas yang dimiliki oleh orang minimalis.

    Lantas, bagaimana hidup frugal yang bahagia? Tentu saja, Anda tidak perlu kursus mahal untuk tahu bagaimana frugal living bekerja. Yang Anda butuhkan hanyalah 5 menit waktu membaca artikel ini.

    1. Orang Frugal Hemat Dalam Hal Makanan

    Disadari atau tidak, salah satu pengeluaran terbesar adalah makanan. Contohnya bagi kita yang bekerja di kantor, biaya makan siang kadang menjadi tidak terkontrol. Belum lagi dengan hobi kebanyakan orang saat ini, yaitu menyeruput kopi kekinian. Satu cangkir kopi bisa merogoh kocek Rp20 ribu hingga Rp50 ribu.

    Nah, bagi orang frugal biaya makan itu amat mungkin bisa ditekan. Orang frugalis biasanya sudah memiliki rencana tentang apa yang mereka santap untuk hari berikutnya. Mereka akan menyiapkan bekal makanan di rumah yang disiapkannya sendiri. Mereka cukup eksploratif untuk mencoba menu-menu baru dengan memanfaatkan bahan baku yang tersedia di rumah.

    Untuk urusan jajan seperti kopi, orang frugal akan memanfaatkan promo yang tersedia di aplikasi pesan antar. Mereka tak sungkan untuk mengajak rekan lainnya untuk memesan hal yang sama demi mencapai syarat promo yang ditentukan. Biaya pun bisa ditekan 50% kali lebih rendah.

    2. Buat Menabung Jadi Menyenangkan

    Bagi orang frugal, menabung bukan lah beban. Oleh sebab itu, mereka berupaya menemukan cara menyenangkan untuk bisa memotong pengeluaran dan mengalokasikannya ke dalam tabungan.

    Misalnya, melalui tantangan menabung 52 minggu. Di sini, Anda harus menyisihkan Rp10,000 pada minggu pertama, Rp20,000 pada minggu kedua Rp30,000 pada minggu ketiga, hingga Rp520 ribu pada minggu ke-52. Lama-lama, total tabungan Anda sudah mencapai Rp13,780,000 setahun, itu pun belum termasuk bunga.

    3. Makan Sebelum Berbelanja

    Sering kali, kita membeli sesuatu karena dipengaruhi oleh emosi. Misalnya, setelah lelah bekerja di kantor, Anda pergi ke pusat belanja dan menemukan jam tangan yang Anda sukai. Anda secara emosional membeli jam tersebut dengan alasan self-reward.

    Dalam konteks frugal living, kebiasaan seperti itu harus dihindari. Sebaliknya, kita diajak untuk mengonsumsi sesuatu secara sadar. Salah satu cara melawan dorongan pembelian impulsif adalah dengan tahu bagaimana membuat suasana hati selalu positif, tanpa banyak pikiran.

    Beberapa orang bahkan makan sebelum pergi berbelanja. Sebuah penelitian dari University of Minnesota tahun 2015 pernah menyebut bahwa berbelanja kala lapar akan membuat seseorang lebih boros.

    Hmm, jadi, makan dulu saja sebelum berbelanja demi menahan pengeluaran yang tidak diperlukan.

    4. Mengurangi Biaya Tak Perlu

    Orang yang hemat berusaha mencari celah penghematan di banyak hal. Bahkan untuk hal kecil sekalipun, seperti biaya transfer antarbank. Orang frugal akan mencari cara agar biaya tersebut bisa nihil alias Rp0.

    Selain itu, orang frugal kerap memanfaatkan Paket Keluarga untuk biaya langganan konten digital mereka, seperti streaming musik atau film. Biaya langganan paket keluarga bisa menghemat hingga Rp30,000 per bulan ketimbang membayarnya secara individu.

    5. Fokus Keuangan Masa Depan

    Ini lah perbedaan mendasar antara mereka yang frugal dan yang tidak. Orang boros kerap khawatir tentang keuangan mereka untuk 10-20 hari ke depan. Sementara, orang frugal cenderung berpikir lebih panjang: Apakah keuangan mereka cukup untuk hidup hingga 10-20 tahun mendatang?

    Itu artinya, orang frugal selalu berpikir jangka panjang tentang keuangan mereka ketimbang hidup dari gaji ke gaji. Alhasil, mereka cenderung mencari proteksi masa depan yang bisa memberikan mereka rasa aman. Salah satunya adalah asuransi kesehatan.

    Nah, itu lah kelima tips frugal living yang dengan bisa kita lakukan. Jika dirasa berat melakukan kelimanya sekaligus, Anda bisa cicil satu per satu dari skala yang menurut Anda lebih mudah dilakukan. Sudah siap jadi warga frugal? #Fly

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here