8000 Hektar Tambak Udang Dilanda Banjir Rob

Kondisi banjir rob

Pangkalan Balai, SumselSatu.com

Cuaca ekstrim yang melanda sebagian wilayah belahan dunia termasuk Indonesia turut dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Banyuasin. Meningkatnya curah hujan dan naiknya air laut juga masuk di perairan wilayah Kabupaten Banyuasin.  Jadilah ribuan hektar tambak udang dan ikan milik warga setempat terkena dampaknya.

“Luas tambak udang dan ikan di Desa kami 16000 hektar, 50 persennya terkena Banjir rob akibat air laut pasang dan curah hujan yang tinggi,” kata Asnadewi, Sekretaris Desa Gilirang, kepada Sumselsatu.com melalui Via Handphone, Sabtu (13/1/2018).

Asnadewi juga mengatakan, akibat banjir rob tersebut jutaan ikan dan udang terlepas dari kurungan tambak.

“Udang dan ikan, pastinya lepas dan kabur, ketinggian air sudah melebihi tinggi kurungan tambak,” ucap Asnadewi.

Petambak di sini, lanjutnya, memelihara udang windu dan ikan bandeng. Udang setiap tiga bulan dipanen, harganya Rp 65 ribu per kilogram di desa. Udang tersebut dipasarkan ke Palembang dan sekitarnya.

“Jualnya ke Kota Palembang  biasanya, kalau diekspor tidak, pengelola dan pemilik tambak langsung menjualnya,” jelasnya.

Oleh karena itu, petambak udang dan warga Desa Gilirang juga masih sangat perlu bantuan pemerintah. Menurutnya, bantuan untuk dapat mengatasi masalah banjir rob serta bantuan modal mengembangkan pertambakan udang dan ikan tersebut.

“Setiap tahun banjir rob itu datang, kondisinya hampir sama seperti tahun sebelumnya, jadi kita juga butuh solusi dan bantuan dari pemerintah dalam pengembangan bibit ikan, karna selama ini bibitnya beli sejak tahun 1997 berdirinya pertambakan di desa kami,” katanya. #fri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here