PALI, SumselSatu.com
Sejak 1 Juli lalu, air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta PALI Anugerah tidak mengalir ke rumah pelanggan. Warga kesal biaya yang mereka keluarkan tidak dibarengi layanan yang baik dari PDAM Tirta PALI.
“Sudah air jarang hidup (mengalir ke rumah warga-red), bayaran paling mahal se-Indonesia,” ujar Rita kesal saat dibincangi wartawan, Selasa (7/7/2020).
Warga Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) itu meminta Pemerintah Daerah PALI segera memberikan solusi agar air bisa terus mengalir ke rumah para pelanggan.
“Jangan pas awal bulan petugas PDAM lancar menagih kepada pelanggan. Sementara pelayanan terburuk terus kami alami,” tandasnya.
Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah, Puryadi ketika dikonfirmasi menyampaikan, air tidak mengalir ke rumah pelanggan karena pihaknya tidak lagi dikirim PDAM Lematang Enim, Kabupaten Muara Enim.
Hal itu karena keterlambatan pembayaran dari PDAM Tirta PALI Anugerah.
“Kami belum bayar dari bulan Desember 2019 hingga Juni 2020. Total mencapai Rp2,3 M,” ungkap Puryadi.
“Adanya keterlambatan pembayaran dikarenakan banyak perbaikan kebocoran di jaringan pipa PDAM, serta masih banyaknya pelanggan yang belum bayar, dan over kapasitas pekerja juga bisa jadi salahsatu kendalanya,” kata Puryadi, Senin (6/7/2020).
Kendati demikian, kata Puryadi, pihaknya akan segera mencari solusi agar air bersih kembali mengalir ke rumah warga.
“Kalau tidak ada halangan, Kamis mendatang kami coba mengambil air dari intake muara sungai,” katanya.
Ia berharap air PDAM dapat kembali mengalir seperti sedia kala. Puryadi menyatakan, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan PDAM Lematang Enim agar bisa segera mengirimkan air bersih ke PALI.
“Pak Direktur PDAM Lematang Enim sudah komitmen untuk membantu dan akan segera dikirimkan. Hanya saja volume akan dikurangi, dan kemungkinan tidak lagi seminggu tiga kali (mengalir ke rumah pelanggan-red),” kata Puryadi.
Sebelum ada PDAM Tirta PALI Anugerah, perusahaan air bersih yang mengalirkan air ke PALI adalah PDAM Lematang Ilir. Namun, setelah PALI menjadi kabupaten baru dan memisahkan diri dari Muara Enim, maka aset PDAM Lematang Ilir di PALI dialihkan menjadi milik PDAM Tirta PALI Anugerah. #abi