Palembang, SumselSatu.com
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyosialisasikan program BBM satu harga di aula Magister Management, Kampus Unsri, Bukit Besar, Palembang, Sabtu (29/12/2018).
Lewat kegiatan ini, BPH Migas berharap ke depan bisa terjalin sinergisitas antara akademisi, bisnis, dan pemerintah.
Dalam acara tersebut, Ketua BPH Migas Dr. Ir. M Fanshurullah Asa, MT menjelaskan tentang fungsi BPH Migas, termasuk program BBM satu harga di Indonesia.
Fanshurullah mengatakan, melalui kegiatan BPH Migas Goes to Campus, Unsri terpilih sebagai kampus pertama.
“Melalui kegiatan ini, kita berharap menjadi cikal bakal sinergisitas antara akademis, bisnis, dan goverment. Sehingga Unsri bisa bekerjasama dengan Pertamina, PGN, dan BPH Migas. Nanti akan ada MoU antara Unsri dan BPH Migas. Kita berharap banyak alumni Unsri yang paham dengan BPH Migas,” ujarnya.
Dia menjelaskan, BPH Migas ini kata kuncinya industri hilir. Yakni pertama pengolahan BBM, kedua pengangkutan, ketiga penyimpanan, dan terakhir niaga BBM.
“BPH Migas menjamin ketersiagaan BBM, termasuk harganya. Sampai akhir tahun ini sudah kita bangun BBM satu harga di 130 lokasi. Sehingga harga premium dan solar sama baik di Papua, Sulawesi, dan lainnya,” kata Fanshurullah.
Dia menambahkan, melalui kegiatan ini pihaknya juga berharap mahasiswa Unsri bisa berkiprah di BPH Migas.
“Kami mendorong itu, karena BPH Migas punya peran strategis, karena ada isu strategis, BPH Migas dapat membantu pasokan gas dengan harga terjangkau untuk industri pupuk di Palembang. Sehingga bisa menyumbang sektor perkebunan dan pertanian, ” terangnya.
“Alumni Unsri, selain menjadi pegawai, juga bisa berusaha di sektor migas. Seperti modal untuk membangun BBM satu harga ini membutuhkan biaya berkisar Rp 100 juta,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor Unsri, Anis Saggaf menuturkan, pihaknya menyambut baik perusahaan-perusahaan yang peduli dengan kemajuan bangsa. Apalagi kampus adalah wadah pencetak SDM, dan perusahaan sebagai user. “Apa yang diperlukan perusahaan, bisa kita fasilitasi termasuk kurikulum,” ucapnya.
Untuk kerjasama dengan BPH Migas, lanjut Anis, pihaknya saat ini sedang melakukan riset fuel cell dan liquid batubara. Kalau itu berhasil maka dapat digunakan untuk kepentingan rakyat.
“IKA Unsri dipilih sebagai yang pertama dalam melakukan sosialisasi ini. Kita berharap mahasiswa Unsri serius dalam melakukan penelitiannya, tidak boleh meniru,” kata Anis.
Hal senada diungkapkan Ketua Alumni Unsri yang juga anggota BPK RI, Agung Firman Sampurna. Dia mengatakan, dalam empat tahun kedepan IKA Unsri memiliki target bersatu, berpikir, dan berbuat untuk negeri.
“Dengan adanya kegiatan ini, BPH Migas memberikan peluang kepada mahasiswa Unsri kedepannya untuk berkiprah di BPH Migas. Karena di sini dijelaskan tugas pokok BPH Migas, termasuk peran strategis BPH Migas,” paparnya. #nti