
Palembang, SumselSatu.com
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Palembang akan melakukan pemilihan ketua umum periode 2019 – 2022 pada Agustus 2019 mendatang. Saat ini sudah ada delapan nama calon kandidat yang akan meramaikan bursa pemilihan Ketua Umum (Ketum) Hipmi Palembang.
Hal tersebut terungkap di sela-sela acara buka bersama dan silaturahmi BPC Hipmi Palembang dengan awak media di Hotel Exelton, Kamis (30/5/2019).
Dalam kesempatan ini dilakukan sosialisasi, pendataan, dan pengkaderan calon Ketua Umum Hipmi Palembang periode 2019-2022. Selain itu, dilakukan pemberian penghargaan kepada anggota Hipmi Palembang yang sukses merebut kursi legislatif.
Ketum Hipmi Kota Palembang, Herman mengatakan, anggota Hipmi Kota Palembang berjumlah 142 orang. “Yang akan datang estafet berlanjut, ada kaderisasi baru. Insya Allah, Agutus memilih Ketum Hipmi yang baru,” ujarnya.
Herman menuturkan, saat ini ada delapan orang yang akan mencalonkan diri pada pemilihan Ketum Hipm Palembangi. Angka ini masih bisa bertambah.
Delapan kandidat yang kini disebut-sebut bakal ikut pemilihan Ketum Hipmi Palembang yakni Prima Salam owner Sumapro group bergerak di bidang property, kemudian Dimas Rivano owner PT Gadang Property bergerak di bidang property, David Tirta Saputra owner PT Tirta Bersaudara bergerak di bidang property, Hari Apriansyah owner PT Cahaya Abadi bergerak di bidang property dan event organizer.
Selanjutnya, Hafiz Ramadonie pengusaha di bidang perminyakan, farmasi, informasi teknologi dan lainnya, M Ariansyah owner Ruang Dua Resto, Wisma 45, retail Indomaret dan kontraktor, Mahmud Ahmad owner Ruang Cipta Wedding Factory bergerak di wedding organizer, videografi dan percetakan, serta Endang Wasiati Wirowo owner Keller Property Sumatera Selatan bergerak di bidang property.
“Calon yang akan datang, yang terpilih menjadi ketum, bisa mengayomi, mensuport pengusaha agar bisa survive, kuat, dan bisa bersaing di dunia usaha,” bebernya.
Herman juga berharap Hipmi mendapat dukungan dari pemerintah agar lebih maju lagi. “Kita masuk di era ekonomi kreatif dan era ekonomi 4.0. Jadi bisnis tidak hanya mengubah budaya tapi bisnis juga bisa mengubah perilaku,” pungkasnya. #nti