Banyuasin, Sumselsatu.com
Agenda Pemilukada 2018 menjadi topik penting yang dibahas dalam Rakor Forkopimda di Auditorium Pemkab Banyuasin. Bupati Banyuasin Ir SA Supriono, MM, beserta unsur Forkopimda menggelar rapat koordinasi, Selasa (10/4/2018). Pertemuan rutin ini membahas suksesi dan pengawalan Pemilukada pada Juni mendatang.
Hadir sekitar 200 peserta, mulai dari unsur TNI, Polri, Kejari, Sekda, Kepala OPD, Camat, hingga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Ini menjadi komitmen masing-masing sektor dalam pengawasan Pemilukada 2018 nanti,” ucap Bupati Supriono mengawali sambutan.
Bupati Banyuasin Ir SA Supriono, MM, menyatakan, seluruh Forkopimda mendeklarasikan bersama untuk menjaga pelaksanaan Pemilukada 2018 dengan aman. Berbagai persiapan pun dilakukan masing-masing unsur. Demikian halnya dengan penyelenggaran Pemilukada tahun ini.
”Jangan sampai Pemilukada lepas dari konteks, yakni dalam rangka untuk meraih kesejahteraan bersama,” katanya.
Dalam Pemilukada Banyuasin, Ketua Panwaslu Iswadi menjelaskan data sementara pelaksanaan Pemilukada Banyuasin, terdiri sebanyak 1,815 TPS di 19 Kecamatan dan 305 Desa/Kelurahan. Pam TPS Unsur Linmas sebanyak 3,630 orang dan jumlah mata pilih dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) 561,582 jiwa.
Sementara Komisioner KPU Banyuasin, Salinan memaparkan ada lima calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin, yakni Pasangan Agus-Hasbi dengan nomor urut 1, Arkoni MD-Azwar Hamid Nomor 2, Buya Husni Thamrin Madani-Supartijo Nomor 3, Syaiful Bhakari-Agus Salam Nomor 4 dan Askolani-Slamet Nomor 5.
Persoalan pengamanan, Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem, SIK, menyatakan pihak Polri sudah mempersiapkan diri untuk pengamanan Pemilukada 2018 nanti. Ia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan personel untuk pengamanan Pemilukada dilanjutkan Pemilihan legialqtif dan pemiliham presiden. “Tentunya dengan melibatkan unsur TNI dan linmas,” bebernya.
Selain itu, Kapolres Banyuasin memetakan daerah-daerah yang paling rawan konflik saat Pemilukada. Kerawanan yang berpotensi tersebut akan diantisipasi dengan cara lebih waspada. ”Mudah-mudahan dengan kesadaran masyarakatnya, pelaksanaan Pemilukada jauh akan lebih baik. Tidak menjadi kerawanan untuk Banyuasin,” ujarnya.
Antisipasi tersebut dilakukan agar pelaksanaan Pemilukada dapat berjalan dengan lancar. Kerawanan yang terjadi biasanya muncul saat tahapan kampanye, pelaksanaan pemungutan suara, perhitungan, sabotase hak suara, dan pencoblos ganda. “Bahkan, ada isu-isu hoaks yang mungkin akan beredar di media sosial. Hal itu telah diantisipasi dengan pengawasan cyber patrol,”pungkasnya. #fri