
Palembang, SumselSatu.com
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan (DPRD Sumsel) menggelar rapat paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Provinsi Sumsel dengan tema ‘Dengan Semangat Hari Jadi ke-76 Kita Wujudkan Sumsel Mandiri Pangan’ di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Selasa (17/5/2022).
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati, SH, MH, didampingi Wakil Ketua DPRD Sumsel HM Giri Ramandha N Kiemas, SE, MM, dan dihadiri Gubernur Sumsel Herman Deru dan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya.
Sedianya hari jadi Provinsi Sumsel jatuh pada tanggal 15 Mei 2022 yang lalu. Namun karena bertepatan dengan hari libur serta adanya perayaan Hari Raya Waisak, HUT ke-76 Sumsel diundur hingga tanggal 17 Mei 2022.
Dalam kesempatan Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak semua elemen masyarakat Sumsel bahu-membahu menguatkan posisi Sumsel sebagai Provinsi Lumbung Pangan Nasional.

Hal itu disampaikan Deru saat memberikan sambutan pada rapat paripurna istimewa dengan agenda tunggal DPRD Provinsi Sumsel dalam rangka memperingati Hari Jadi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel yang jatuh pada 16 Mei 2022.
Deru menyampaikan, pada tahun 2021, telah di-launching Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang merupakan salah satu program strategis guna mengubah mindset para petani Sumsel dari konsumen menjadi produsen. Mengubah pola hidup sebelumnya yang tergantung pada banyak pihak sekadar untuk memenuhi kebutuhan pokok agar menjadi mandiri.

Dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan diharapkan pendapatan petani akan meningkat, mengurangi ketergantungan pemenuhan produk pertanian dari luar, serta dimaksudkan juga memutus rantai kemiskinan.
“Tema ini sangat tepat untuk mengingatkan semua pelaku pembangunan agar secara sinergi bekerja sama dan sama-sama bekerja bahu-membahu sesuai kapasitas dan kewenangan masing-masing dalam meningkatkan kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta menurunkan kemiskinan guna mencapai tujuan akhir pembangunan, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian kita akan mengurangi kemiskinan sekaligus menguatkan posisi Sumatera Selatan sebagai Lumbung Pangan Nasional,” kata Deru.
Peringatan HUT ke-76 Sumsel tahun ini juga sangat spesial karena dilaksanakan masih dalam nuansa Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa Tahun 1443 Hijriah.

Ini menjadi sebuah momen spesial terutama bagi umat muslim agar para pelaku pembangunan, baik eksekutif maupun legislatif melakukan muhasabah atau evaluasi terhadap diri dan provinsi yang tercinta.
Deru mengatakan, sejak abad ke-12 masehi wilayah Sumsel dikenal sebagai Bumi Sriwijaya yang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Maritim terbesar di Nusantara yang gaung dan pengaruhnya hingga ke Madagaskar. Setelah masuknya Islam, kebesaran Kerajaan Sriwijaya kemudian dilanjutkan oleh Kesultanan Palembang Darussalam.

Bagi masyarakat Sumatera Selatan, kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam ini tentu memberikan semangat dan esensi tersendiri untuk membawa provinsi terus menjadi provinsi yang maju dan terdepan, sebagaimana yang tercantum dalam visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025 yaitu ‘Sumatera Selatan Unggul dan Terdepan Tahun 2025’.
Dalam kesempatan itu Deru memaparkan bahwa secara bertahap dan terus-menerus dirinya berupaya mewujudkan pencapaian yang positif. Hal ini terlihat dengan banyaknya reward dan penghargaan dari Pemerintah Pusat.

“Selama tiga tahun terakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2021, kita telah mendapatkan 167 penghargaan. Rata-rata per minggu kita menerima dua penghargaan. Apabila dirinci maka dari sejumlah penghargaan tersebut ada sebanyak 38 penghargaan Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, 98 penghargan Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, 28 penghargaan Bidang Administrasi dan Umum, dan 3 penghargaan untuk Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Dekranasda,” katanya.
Selain menjelaskan penanganan Covid dan melakukan percepatan vaksinasi, Deru juga memaparkan berbagai aksi yang telah dilakukan terkait pemulihan ekonomi. Seperti bantuan sosial dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 seperti bantuan bagi masyarakat terkena dampak, bantuan bagi mahasiswa miskin terkena dampak Covid-19, fasilitasi bantuan pengembangan ekonomi masyarakat.
Kemudian, pengadaan 1400 Petugas Pendamping Penyuluh Pertanian, program strategis berupa Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, serta banyak program strategis lain seperti hilirisasi komoditi unggulan, pencarian sumber pertumbuhan ekonomi baru, meningkatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan ekonomi kreatif, pengembangan ekonomi syariah secara berkelanjutan serta digitalisasi ekonomi.
Dari upaya tersebut berbuah nyata pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Sumsel tahun 2021 yang angkanya meningkat tajam sebesar 3,49 poin dibanding Tahun 2020 yang minus 0,11 persen menjadi 3,58 persen pada Tahun 2021. Angka ini merupakan angka tertinggi nomor tiga di pulau Sumatera.
“Alhamdulillah berkat kerja sama seluruh pelaku pembangunan, kinerja pembangunan Sumatera Selatan tetap terjaga dengan baik. Kerja sama dan ketangguhan kita telah diuji melalui banyaknya capaian pembangunan yang diraih meskipun masih banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi,” ujar Deru.
Pemprov Sumsel, lanjut Deru, terus berupaya pada program dan kegiatan yang merata di 17 kabupaten/kota dan memegang prinsip berkeadilan melalui bantuan keuangan bersifat khusus kepada 17 kabupaten/kota dengan mengutamakan program dan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan Sumsel.
Selain pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, dilihat dari capaian indikator lain pada tahun 2021, Provinsi Sumsel masih cukup tangguh berkompetisi di tingkat nasional. Hal ini terlihat dari beberapa capaian kinerja yang jauh lebih baik dari nasional seperti tingkat pengangguran terbuka dan gini rasio.
Jika pertumbuhan ekonomi tahun 2021 membaik, demikian pula dengan capaian Tingkat Pengangguran Terbuka. Angka Tingkat Pengangguran Terbuka Sumsel tahun 2021 sebesar 4,98 persen menurun sebesar 0,53 poin. Angka ini jauh lebih baik dari nasional yang sebesar 6,49 persen. Tingkat inflasi Sumsel dapat terjaga dalam kondisi stabil yaitu sebesar 1,82 persen, lebih rendah dari nasional yang sebesar 1,87 persen.
“Gini Rasio yang menunjukkan tingkat ketimpangan juga memperlihatkan angka Sumatera Selatan sebesar 0,341 lebih baik dari nasional yang sebesar 0,381,” katanya.
Lebih jauh dikatakan Herman Deru, Pemprov Sumsel bisa survive sampai sekarang tak lepas dari adanya para pendahulu. Baik pimpinan daerah juga legislatif, sehingga mereka dipercaya memimpin daerah dengan berbagai dinamika.
“Untuk itu mari kita gunakan momen HUT ini untuk introspeksi apa-apa saja yang harus diperbaiki dan apa saja yang perlu dipercepat dari sebelumnya. Ini momen untuk melakukan akselerasi pasca Covid-19 dan melakukan lompatan besar menjadi Provinsi yang unggul dan maju,” jelas Deru.
Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Di hari jadinya ke-76 ini, lanjut Deru, Pemprov Sumsel juga mendapat kado istimewa. Di mana Sumsel mencatatkan capaian sebagai Provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera. Prestasi ini tak lepas dari kerja keras dan sinergi semua pihak, DPRD, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga masyarakat.
“Dan terpenting secara internal kami HDMY (Herman Deru-Mawardi Yahya) tetap rukun sehingga tidak ada target pembangunan yang terganggu,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumsel Hj R A Anita Noeringhati mengatakan, peringatan HUT ke-76 Sumsel menjadi momentum yang tepat untuk semakin memantapkan, meningkatkan, serta memperkokoh tekad untuk terus membangun Sumsel menjadi provinsi terbaik.
“Saya ucapkan selamat ulang tahun, dan selamat datang untuk tamu yang hadir hari ini dan terima kasih untuk semua atas kinerja pembangunan dan pemerintahan yang telah dilakukan. Saya berharap prestasi yang didapat bisa dipertahankan dan progam yang belum tercapai menjadi tanggungjawab untuk bersama kita wujudkan,” kata perempuan pertama yang menjabat Ketua DPRD Sumsel itu.
Anita mengatakan, tantangan ke depan sangat tidak mudah. Hal ini tak lain merupakan pengaruh pandemi Covid-19, sehingga semua pihak harus bersinergi di bawah visi yang sama mewujudkan ‘Sumsel Maju Untuk Semua’.
“Dengan semangat hari jadi mari kita dukung Sumsel Mandiri Pangan,” jelasnya.
Di hadapan peserta yang hadir secara offline maupun virtual, Anita mengatakan, rapat dilakukan sebagai wujud sukur kepada Allah SWT.
“Ini adalah wahana untuk merepleksi diri untuk mewujudkan pembangunan di Sumsel,” ujar Anita yang dari Partai Golongan Karya (Golkar) Sumsel itu.
Menurutnya, dengan penuh kesadaran tantangan kedepan tidaklah mudah. Sehubungan dengan Covid-19, tentunya mengurangi banyak aktifitas dan sangat berdampak. Baik dari tingkat perekonomian rakyat. Karenanya agar visi serta wujud Sumsel ke depan semakin maju setidaknya diperlukan kerja sama dan bahu membahu.
“Kita kenang sejarah bangsa, dengan bekerjasama bahu membahu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Sehingga Sumsel dapat maju seperti sekarang ini,” katanya.
Momentum tersebut menurutnya, baik untuk mencontoh para pelaku sejarah dan pembangunan yang memberi kontribusi nyata bagi Sumsel. Baik terhadap capaian pembangunan Sumsel yang diupayakan sebelumnya. Dan kedepan kita akan mewujudkan Sumsel lebih maju.
Sedikit mengulas cerita Provinsi Sumsel, kata Anita, nama Sumsel sendiri melalui Kerajaan Sriwijaya gaungnya sampai ke manca negara dalam hal ini Madagaskar. Sebelum berdirinya hari jadi Sumsel tahun 15 Mei 1946, kepulauan Sumatera sebelumnya terdapat tiga keresidenan. Yakni, dikepalai Gubernur Muda Sumatera Utara, Gubernur Muda Sumatera Tengah dan Gubernur Muda Sumatera Selatan. Baru kemudian dibentuk keresidenan Sumsel, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung.
“Sumsel patut berbangga. Karena warga Sumsel banyak menjadi pejabat tinggi di Indonesia. Sehingga berkontribusi pada pembangunan nasional,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, apresiasi juga diberikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur. Dimana menurut ketua DPRD ini, diterimanya banyak penghargaan. Apresiasi yang diberikan juga termasuk banyaknya capaian kinerja Gubernur Sumsel yang inovatif dan kreatif. Juga dalam hal penanganan Covid-19.
“Apresiasi juga kami berikan kepada Wagub, Kapolda, Pangdam, Tim Medis dan sebagainya dalam menurunkan angka Covid,” kata Anita.
Begitupula dengan adanya pencapaian Sumsel dalam menurunkan angka kemiskinan dari September 2020 ke September 2021. Ini merupakan motivasi bersama secara terus menerus dalam rangka menurunkan angka kemiskinan.
“Tak lupa juga kita sampaikan kepada mantan Gubernur, mantan pimpinan DPRD, Walikota dan Bupati yang memberikan kontribusi untuk memajukan dan mengembangkan Sumsel tercinta. Sehingga dapat mencapai kondisi Sumsel yang banyak kemajuannya. Berbuat lebih untuk Sumsel. Hubungan sejajar DPRD dan pimpinan dengan penuh kebersamaan serta harmonisasi. Mari terus bergandeng tangan mantapkan keakraban dan kebersamaan agar Sumsel semakin lebih maju,” kata Anita.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga Menteri Dalam Negeri (Mendagri) diwakili Dirjen Bina Keuangan Daerah DR Dr Fatoni, MSi, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) diwakili Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi Brigjen Pol Yudhiawan Wibisono, SIk, MSi.
Gubernur Sumsel Periode 2003-2008 Ir Syahrial Oesman, Wakil Gubernur Lampung Hj Chusnunia Challim, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Ir Suman Asra Supriono, MM.
Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumsel Drs Muhammad Naim, Ketua Pengadilan Tinggi DR Moh Eka Kartika EM, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Drs H M Zaini, Kemudian Danlanal Palembang Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko, SE, MTr, Dirut, Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) diwakili Kasi Keselamatan Kerja Mayor kes Siddik, Danrem 044 Gapo Brigjen TNI M Naudi Nurdika, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Sumsel Brigjen TNI Armansyah, Sekda Provinsi Jambi H Sudirman.
Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru, Wakil Ketua TP PKK Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Sumsel Babel Romadhaniah, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Provinsi Sumsel Harry Purwaka, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel Erwin Soeridimadja, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Untung Nugroho, Direktur Utama (Dirut) Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin, Komisaris Utama BSB Edi Junaedi, serta Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Sumsel Hj Samantha Tivani Herman Deru. #fly