Muara Beliti, SumselSatu.com – Menjelang perayaan hari idul adaha 1438 Hijriah. Tim Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap pasar tradisional B Srikaton Tugumulyo.
Namun, dari sidak tersebut tidak ditemukan makanan dan minuman (mamin) dari olahan produk expired (kadaluwarsa).
Pantauan di lapangan, Tim Pemkab Mura terdiri dari, Bagian Ekonomi Setda Mura, Disperindag Dinas Pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan petugas kepolisian Polres Mura melakukan penyisiran satu persatu pedagang memeriksa produk mamin yang dijualbelikan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Musi Rawas (Mura), Nito Maphilindo melalui Kasi Distribusi Perdagangan, Armansyah mengatakan, bahwa kegiatan sidak ini dilakukan untuk memantau kondisi harga dan stok kebutuhan makanan yang ada disejumlah pasar.
Mengingat, hampir setiap tahunnya menjelang lebaran sejumlah kebutuhan pokok tesebut mengalami kenaikan akibat meningkatnya permintaan dari konsumen.
“Sidak ini dilakukan karena kita ingin melihat secara langsung bagaimana ketersediaan sembako dan harga dipasaran. Jangan sampai nanti ada spekulan yang bermain,” jelas Armansyah, usai melakukan sidak di Pasar Tradisional B Srikaton Tugumulyo. Senin (28/8/2017).
Menurutnya, hasil sidak yang dilakukan tersebut bahwa untuk harga produk yang dijual oleh pedagang sendiri hampir rata-rata masih normal dan belum ada lonjakan harga terhadap sembako yang dijual.
“Hingga H-4 idul adha belum ada kenaikan harga produk dan kebutuhan pangan tidak ada yang terlalu melonjak atau melambung di batas kewajaran,” katanya.
Armansyah menjelaskan perayaan idul adha berbeda dengan perayaan idul fitri. Karena, walapun terjadi peningkatan permintaan konsumen namun tidak terlalu besar seperti menjelang idul fitri. Sehingga dengan begitu pihaknya menyakini lonjakan harga tidak akan meningkat tajam.
“Kita prediksi untuk lonjakan harga H-1 dan H-2 lebaran idul adha mendatang. Karena memang untuk saat ini tidak ada kenaikan yang signifikan terhadap sembako dijual pedagang,” ujar dia.
Selain itu, pelaksanaan sidak tersebut, tim tidak menemukan mamin dari olahan produk luar yang tidak memiliki label halal. Sehingga, dengan kondisi ini adanya kesadaran pedagang dari sebelumnya.
Karena memang, bilamana masih ada oknum yang menjual mamin dan sembako expired maka pihaknya akan mengambil tindakan persuasif kepada pedagang agar dilakukan penarikan dan dijual kepada masyarakat.
“Kita juga mengantisipasi adanya oknum yang melakukan penimbunan sembako. Sehingga, bila nanti ada penimbunan untuk keuntungan maka kita akan cabut izin agen sembako dan melaporkan ke aparat hukum,” tegasnya.
Dia menambahkan untuk harga kebutuhan masih terpantau wajar dan stok masih terpenuhi. Namun, kendati begitu kita tetap menghimbau kepada masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas.
“Intinya kita minta kepada masyarakat menjadi konsumen yang jeli. Jangan karena tergiur dengan harga yang murah namun berdampak terhadap kesehatan mereka,” ungkap dia.
Sementara itu, salah satu pedagang pasar Tugumulyo, Edi (40) mengeluhkan minimnya para pembeli yang ada di pasar tersebut dan berbanding seperti tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan, karena lemahnya kondisi ekonomi masyarakat akibat harga komiditi penghasilan perkebunan utama masyarakat karet dan sawit yang menurun.
“Meski memasuki H-4. Namun kondisi pasar masih sepi pembeli Pak. Sehingga, kita harapkan hal ini berubah ketika satu atau dua hari menjelang perayaan Idul Adha,” pungkasnya. (Gky)