Jembatan Tumpang Sari, Perkuat Akses Penghubung dan Pelayanan Dasar Masyarakat PALI

Jembatan Tumpang Sari. (FOTO: SS 1/IST).

PALI, SumselSatu.com

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru meresmikan Jembatan Tumpang Sari yang berada di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Selasa (16/12/2025).

Peresmian ini menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dalam mempercepat pembangunan infrastruktur penghubung antar wilayah guna menunjang mobilitas serta pelayanan dasar masyarakat.

Jembatan Tumpang Sari dengan bentang sepanjang 15,6 meter ini dibangun untuk menggantikan jembatan lama di Desa Tumpang Sari yang sebelumnya mengalami kerusakan berat dan longsor. Kondisi jembatan lama sempat viral karena menyebabkan kemacetan parah saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2024.

Tak berselang lama setelah dilantik kembali sebagai Gubernur Sumsel periode kedua pada Februari 2025, Herman Deru bergerak cepat merespons kebutuhan masyarakat. Tepat pada 17 Mei 2025, ia melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan jembatan tersebut bersama Bupati PALI. Selain Jembatan Tumpang Sari, tercatat sudah sembilan jembatan serupa yang dibangun di wilayah PALI selama kepemimpinannya.

Baca Juga  Ruas Jalan Jejawi–Pangkalan Panjang, Dorong Penguatan Kolaborasi Pembangunan Infrastruktur

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa pembangunan jembatan merupakan kebutuhan prioritas daerah karena memiliki peran strategis dalam menghubungkan dua sisi wilayah sekaligus mendukung pelayanan dasar masyarakat. Ia menyebutkan, sebanyak sembilan jembatan di PALI telah selesai dibangun dan diresmikan pada masa kepemimpinannya.

“Jembatan ini menghubungkan dua sisi kehidupan masyarakat. Jika hanya mengandalkan kemampuan keuangan kabupaten yang sangat terbatas, pembangunannya bisa memakan waktu bertahun-tahun. Karena itu, pemerintah provinsi hadir bukan untuk mengambil alih, tetapi mendorong dan mempercepat pembangunan kabupaten/kota, khususnya di PALI,” tegasnya.

Menurut Herman Deru, infrastruktur penghubung seperti jembatan merupakan pondasi utama sebelum meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan pelayanan dasar lainnya. Ia menekankan pentingnya akses yang layak menuju pusat-pusat pelayanan publik.

“Bagaimana mungkin sekolah dan fasilitas kesehatan bisa optimal jika akses jalannya tidak memadai. Karena itu, jembatan menuju pusat pendidikan dan pelayanan harus menjadi prioritas dan ditargetkan selesai paling lambat tahun 2026,” katanya.

Baca Juga  Warga Hadang Konvoi Ratusan Angkutan Batubara

Gubernur juga mengapresiasi langkah cepat Bupati PALI Asgianto yang dinilainya responsif serta memiliki perencanaan pembangunan yang jelas dan berpihak pada kepentingan masyarakat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemerintahan serta kepekaan pimpinan daerah hingga tingkat kecamatan terhadap persoalan di lapangan.

“Masalah yang terlihat kecil jangan dianggap sepele. Seperti jembatan ini, mungkin tampak sederhana, tetapi dampaknya sangat besar bagi kehidupan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel Ir M Affandi, ST, MSc, menjelaskan bahwa Jembatan Tumpang Sari dibangun menggunakan APBD Provinsi Sumsel murni sebesar Rp6,4 miliar dengan masa konstruksi selama 180 hari. Pembangunan dimulai sejak groundbreaking pada 17 Mei 2025.

“Dari total 186 kilometer jalan kewenangan provinsi di wilayah PALI, terdapat sembilan jembatan eks Pertamina, dan seluruhnya telah selesai dibangun,” jelas Affandi.

Ia menambahkan, masih terdapat beberapa jembatan lain yang akan diselesaikan secara bertahap sesuai perencanaan.

Pada kesempatan yang sama, Bupati PALI Asgianto, ST, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Gubernur Sumsel atas perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur di wilayahnya. Ia menilai kehadiran Gubernur selalu memberikan dampak nyata bagi percepatan pembangunan daerah.

Baca Juga  Jembatan Teluk Lubuk Rusak Parah, Transportasi PALI - Muaraenim Terganggu

“Belum genap 10 bulan saya menjabat, kami sudah diajak bergerak cepat. Jalan langsung mulus, jembatan dibangun permanen. Bahkan jembatan yang sempat viral karena dilintasi pemudik kini sudah berdiri kokoh,” ujar Asgianto.

Ia mengungkapkan, saat ini sekitar 82 persen jalan kewenangan provinsi di ruas PALI telah berstatus mantap. Selain itu, Pemkab PALI juga menerima dukungan optimalisasi PDAM senilai Rp20 miliar guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

“Jika sinergi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten terus terjaga, maka cita-cita Indonesia Emas bukan sekadar slogan,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sumsel juga menyerahkan bantuan puluhan mushaf Alquran kepada Rumah Tahfidz sebagai bentuk dukungan terhadap pembinaan keagamaan dan penguatan karakter masyarakat di Kabupaten PALI. #hms

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here