Palembang, SumselSatu.com
UMKM Niketo (Etniknyo Wong Kito) membuktikan sisa potongan kain songket bisa dimanfaatkan.
Niketo menyulap potongan songket itu menjadi produk fashion. Seperti boneka Aesan Gede, tas, vest, bros, masker, dan lainnya hingga pernak-pernik hantaran pernikahan. Potongan-ptongan kain itu tidak menjadi sampah dan tak terpakai. Tetapi, menjadi barang berharga.
Kegiatan UMKM Niketo dilakukan berkat Program Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) DPPM Kemdikbudsaintek 2025. Kegiatan pengabdian melibatkan tim dosen Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) yang dipimpin Dr Divianto, SE, MM, dengan anggota Dr A Jalaludin Sayuti, SE, MHum, Res, dan Ahmad Ari Gunawan Sepriansyah, SKom., MKom.
“Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas mitra melalui pelatihan teknologi produksi, manajemen produksi, inovasi desain, serta strategi pemasaran digital,” ujar Divianto kepada SumselSatu, Rabu (17/9/2025).
“Tim pengabdi juga menyerahkan sejumlah dukungan berupa mesin jahit cangklong, mesin jahit Jack, e-Katalog niketopalembang berbasis website, dan buku panduan promosi untuk memperkuat daya saing UMKM,” tambah alumni SMP Santo Yosef Lahat itu.
Divianto mengatakan, pengrajin tidak hanya terbantu dalam peningkatan desain dan efisiensi produksi, tetapi juga semakin siap menghadapi era pemasaran digital.
“Setelah program ini, omzet UMKM Niketo meningkat hingga 30 persen, dengan kemampuan pemasaran digital meningkat hingga 86,88 persen” terangnya.
Sherly Novresta, sebagai pemilik UMKM Niketo mengaku bangga atas kolaborasi yang ada.
“Melalui sinergi ini, kami ingin menunjukkan bahwa limbah tekstil bukanlah sampah, tetapi sumber daya untuk menciptakan produk fashion berkualitas dan ramah lingkungan,” katanya.
Ke depan, Niketo diharapkan tidak hanya menjadi ikon UMKM kreatif Palembang, tetapi juga inspirasi bagi pelaku usaha lain dalam mengembangkan produk berbasis kearifan lokal dan ramah lingkungan. Kolaborasi Polsri dan Niketo menjadi bukti nyata bahwa kerjasama antara perguruan tinggi dan UMKM mampu mendorong inovasi, memperkuat ekonomi kreatif, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. #arf/rel
