
Palembang, SumselSatu.com
PT PLN (Persero) UID S2JB menyediakan tenaga untuk melatih guru dan siswa SMK untuk bisa mengkonversi dari motor konvensional ke motor listrik melalui pelatihan konversi sepeda motor listrik di Aula SMKN 2 Palembang, Selasa (8/7/2023).
General Manager PLN UID S2JB Amris Adnan mengatakan, PLN memberikan bantuan untuk fasilitas pelatihan peralihan dari motor konvensional ke motor listrik.
“Dengan adanya pelatihan ini akan semakin banyak tenaga yang paham untuk mengonversi motor konvensional ke motor listrik. Sehingga makin banyak populasi motor listrik,” ujar Amris.
Dia mengatakan, Presiden memberikan dorongan untuk mengurangi motor konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
“Karena BBM itu impor kalau ini energinya dari listrik yang sudah diproduksi,” katanya.
Dia mengimbau masyarakat berpikir untuk beralih menggunakan motor listrik karena motor listrik biaya operasionalnya sangat murah, yakni 25 persen dari kendaraan konvensional.
“Sehingga akan terasa manfaatnya. Kalau untuk ke pasar dan mengantar anak sekolah cukup menggunakan motor listrik. Untuk penggunaan motor listrik di Sumsel maka masih sangat sedikit sekitar 200 motor listrik,” katanya.
Untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), di Sumsel ada di rest area jalan tol. Kemudian di Lahat dan Lubuklinggau sudah ada SPKLU.
“Jadi tidak usah khawatir kalau misalnya ada yang punya mobil listrik mau ke Jakarta itu sepanjang jalan di rest area sudah ada SPKLU. Jadi sudah gampang gampang untuk ngecas. Di Bandara SMB II juga ada,” terangnya.
Untuk target penambahan SPKLU diharapkan peranan pihak swasta. Karena itu tidak dimonopoli PLN, jadi sebenarnya swasta yang tertarik untuk membangun SPKLU. Apalagi sudah dapat peraturan pemerintah yang memberikan peluang untuk tumbuhnya usaha di bidang SPKLU, karena bisa memberikan manfaat secara bisnis kepada pemilik SPKLU.
Sementara untuk lalu lintas perizinannya sudah banyak termasuk pajaknya. Sudah banyak diskon dari penggunaan kendaraan listrik.
“Kalau di DKI Jakarta ada aturan ganjil genap. Jadi sementara yang mobil konvensional dibatasi ganjil genap, kalau untuk listrik tidak ada bebas. Jadi di situ manfaatnya, tapi untuk di Sumatera Selatan karena tidak ada ganjil genap mungkin tidak begitu terasa manfaatnya tapi yang perlu diketahui mobil listrik, dan motor listrik biaya operasionalnya jauh lebih murah,” terangnya.
Untuk peserta pelatihan ada 200 orang dari siswa SMK 2, SMK 4 dan SMK 7. Juga ada peserta dari guru.
“Akan kita lihat lagi kalau memang masih dibutuhkan mungkin akan kita pertimbangkan lagi untuk diadakan. Jadi kami mengimbau supaya masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik karena biaya operasionalnya jauh lebih murah. Jadi masyarakat bisa berhemat melalui penggunaan kendaraan listrik,” tuturnya.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Pemprov Sumsel H Darma Budhi, SH, ST, MT, menambahkan, PLN tugasnya membiayai pelatihan.
“Nanti ada diskusi konversi itu biayanya Rp15 juta. Tapi setelah itu tidak ada lagi pengeluaran biaya lainnya untuk service. Jadi tinggal masukkan baterai, tidak ada biaya lagi. Jadi sangat menguntungkan untuk mahasiswa,” katanya.
“Untuk pajak sudah aturannya, sudah ada regulasinya dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), yang dari konvensional berubah ke motor listrik,” tambahnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumsel H Sutoko mengatakan, Dinas Pendidikan Sumsel bidang SMK memiliki program untuk menyiapkan calon tenaga kerja menengah lulusan SMK yang inovatif dan mandiri.
“Pelatihan ini nanti akan ditularkan kepada siswa yang lain untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam partai besar membutuhkan perubahan dari moto konvensional ke motor listrik,” katanya.
Kepala bidang SMK Mondyaboni, SE, SKom, MSi, mengucapkan terima kasih kepada PLN karena telah membantu bantuan berupa program peralatan untuk siswa dan pelatihan untuk siswa SMK.
“Untuk saat ini ada 3 SMK. Siapa tahu nanti dari PLN akan memberi tambahan ke sekolah yang lain,” katanya.
Kalau kendala tentu ketika awal pembuatan atau program yang baru pasti ada dan itu akan terus diperbaiki dengan pendampingan dari PLN.
“Insya Allah kendala itu bisa kita atasi bersama. Kita akan terus-menerus dengan dunia industri. Alhamdulillah PLN dengan SMK jurusan motor bekerja sama dengan inovasi baru karena motor listrik sedang trend. Dan kita mengikuti trend zaman, kalau anak-anak sudah bisa memperbaiki untuk service motor listrik nantinya akan menjadi pengalaman mereka ketika lulus siapa tahu bisa membuka wirausaha sendiri dengan membuka bengkel,” katanya. #nti