Kreatif, Dosen FEB Unanti Sulap Limbah Kain Perca Jadi Peluang Bisnis

PENGABDIAN---Dosen & Mahasiswi FEB Unanti Palembang foto bersama saat melakukan pengabdian kepada masyarakat, Sabtu (10/2/2024). (FOTO: SS 1/ARI).

Banyuasin, SumselSatu.com

Kain perca ialah kain sisa dari pembuatan pakaian dan sering disebut limbah kain. Bagi sebagian pelaku usaha konveksi, kain ini mungkin tidak mempunyai nilai lantaran ukurannya yang kecil dan memiliki bentuk yang tidak teratur. Tak heran, tumpukkan kain perca tersebut menjadi limbah dan berakhir di tempat sampah.

Namun di tangan kreatif sejumlah dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Universitas Tridinanti (Unanti) Palembang, dibantu mahasiswi yang sedang melakukan praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN), kain perca bisa diolah menjadi produk souvenir nan cantik yang menghasilkan karya bernilai bisnis.

Dosen FEB Unanti sedang mempraktikkan cara membuat bros dari kain perca.

Kemampuan itu, mereka bagikan kepada masyarakat melalui pelatihan bagi ibu-ibu di Jalan Srigading 1, Perumahan Citra Gading Mas, Blok F 2, RT 02/RW 01, Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sabtu (10/2/2024).

Kegiatan yang mengusung tema ‘Penyuluhan dan Mempraktikkan Cara Mentranformasikan Kain Perca Menjadi Produk yang Memiliki Nilai Jual’ itu dilakukan oleh Dr Irayani, SE, MM, sebagai Ketua Pelaksana, Dr M Ima Andiyani, SE, MSi, Yuni Rachmawati, SE, Ak, CA dan Agustina Marzuki, SE, MSi.

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan bagaimana cara memanfaatkan kain perca atau daur ulang sehingga mempunyai nilai guna dan bisa menjadi pendapatan jika dijual oleh ibu-ibu, kemudian dilanjutkan dengan praktik cara membuat bros cantik dari kain perca.

Ibu-ibu terlihat antusias mengikuti praktik membuat bros dari kain perca.

“Kegiatan ini bertujuan melatih ibu-ibu dan warga sekitar untuk memiliki keterampilan membuat kerajinan kain perca. Kemudian memotivasi mereka untuk berwirausaha agar memiliki penghasilan tambahan bagi ibu rumah tangga guna meningkatkan perekonomian keluarga,” ujar Ketua Pelaksana Dr Irayani.

Irayani mengatakan, potongan kain yang dianggap sudah tidak punya nilai jual seperti sisa pembuatan pakaian masih memiliki banyak sekali potensi untuk dijadikan kerajinan tangan dengan nilai jual tinggi.

“Pemanfaatan kain perca menjadi bros dapat membantu menjaga lingkungan dari limbah serta dapat memberikan ketrampilan bagi ibu-ibu untuk menciptakan suatu produk yang bermanfaat, terlebih bahan dan alat yang digunakan murah dan mudah diperoleh,” jelas Irayani.

Dosen FEB Unanti Palembang bersama para ibu-ibu.

Dr M Ima Andriyani mengatakan, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakt (PKM) rutin dilakukan setiap tahun. Hal itu sebagai bentuk komitmen dan motivasi untuk para dosen FEB Unanti Palembang dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di bidang pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan adanya kegiatan pelatihan mengolah kain perca menjadi kerajinan diharapkan dapat dijadikan solusi dalam masalah keuangan, karena produk yang dihasilkan dari kain perca tersebut memiliki nilai guna dan nilai jual.

“Pembuatan bros dari kain perca tidak memerlukan waktu khusus, karena dapat dilakukan saat bersama keluarga seperti sambil menonton televisi, mengasuh anak, atau mengobrol dengan keluarga,” ujar Ima.

Mengenai pemanfaatan kain perca menjadi bros juga dapat membantu menjaga lingkungan dari limbah kain yang dihasilkan dari pabrik atau konveksi.

“Dengan pelatihan ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu membuat bros bernilai ekonomis yang nantinya bisa menjadi tambahan penghasilan ibu rumah tangga (IRT),” kata Ima yang juga Wakil Dekan 1 FEB Unanti Palembang.

Mewakili peserta, Melawati, Ibu RT 02, mengaku, pelatihan tersebut dapat memberikan peluang tambahan penghasilan bagi IRT.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena menjadi salah satu solusi mengolah limbah kain perca yang selama ini tidak tahu harus dibagaimanakan, sekaligus bisa membantu perekonomian masyarakat,” katanya.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen dan mahasiswi FEB yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk melatih ibu-ibu dalam pemanfaatan kain perca menjadi bros cantik,” Melawati menambahkan. #fly

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here