Disusun Oleh:
Natasya Dena Revalina, Yumadilla Aliyyunissa, Alia Zara.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Semester 5, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Tridinanti (Unanti) Palembang.
BERBELANJA mode adalah pengalaman yang menarik dan kompleks, di mana selera pribadi, pengaruh sosial, dan pilihan gaya unik bertemu. Ini adalah cara mengekspresikan diri dan menunjukkan individualitas, layaknya kanvas tempat melukis identitas unik.
Mode tidak hanya menunjukkan pakaian yang dikenakan, tetapi juga cara berbicara, makanan yang dikonsumsi, gaya hidup, kosmetik dan aksesori yang digunakan. Mode tidak selalu konstan, ia terus berubah setiap hari. Usia, jenis kelamin, status perkawinan, kualifikasi pendidikan, pekerjaan, dan status keuangan merupakan faktor utama yang memengaruhi mode. Faktor psikologis, sosial psikologis, ekonomi, politik, hukum, teknologi, dan musiman memengaruhi perilaku pembelian konsumen. Media sosial juga memiliki dampak yang besar terhadap pola pikir konsumen.
Konsumen masa kini lebih sadar akan tren dan perkembangan mode, dan mereka ingin para peritel dan produsen memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka terhadap mode. Selain itu, mereka menginginkan pakaian yang pas dan lebih akurat. Persepsi, sikap, konsumsi, dan kepribadian konsumen juga memainkan peran penting di sini. Mereka kini sadar waktu dan juga menginginkan gaya hidup yang sangat canggih, sehingga mereka memilih belanja online dan tidak ingin menghabiskan waktu berharga mereka untuk berbelanja di toko. Generasi muda lebih dipengaruhi oleh kelompok sebaya dan mereka ingin menyesuaikan diri dengan orang banyak. Namun, di saat yang sama, mereka menginginkan kualitas, kenyamanan, dan merek dalam busana yang mereka kenakan.
Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai tindakan individu atau kelompok yang bereaksi terhadap berbagai faktor seperti memilih, membeli, menggunakan, atau membuang produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan proses mental, emosional, dan aktivitas fisik seseorang untuk membeli/menggunakan barang atau jasa. Fesyen mencerminkan masyarakat dan budaya, fesyen juga mencerminkan bagaimana orang mendefinisikan diri mereka sendiri. Saat ini perekonomian telah menjadi lebih global, konsumen sebagian besar telah terpengaruh oleh industri yang berkembang pesat ini. Orang cenderung menyamakan fesyen dengan pakaian dan aksesori, meskipun proses fesyen memengaruhi semua jenis fenomena budaya.
Membeli fesyen merupakan proses yang kompleks bagi konsumen, tetapi mereka menyadari tren dan perkembangan fesyen. Oleh karena itu, para peritel dan produsen perlu memenuhi kebutuhan mereka sesuai selera. Dalam hal ini, produsen dan peritel meluangkan waktu dan uang mereka untuk menganalisis perilaku pembelian konsumen guna mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka. Konsumen fesyen cerdas yang baru tidak takut membeli barang dari berbagai lapisan piramida fesyen.

Pentingnya Fesyen Dalam Kehidupan Manusia
Mode memiliki dampak yang lebih besar dalam kehidupan kita sehari-hari. Umumnya, kita hidup di era mode di mana mode tidak hanya terbatas pada cara berpakaian, tetapi juga mencerminkan cara kita menjalani gaya hidup, mengekspresikan diri, dan perilaku yang juga menarik. Mode mengubah hidup seiring waktu dan telah ada di sepanjang zaman. Mode mengekspresikan kepribadian, menciptakan keunikan sosial, berfungsi sebagai alat untuk menyebarkan budaya, mendukung posisi dalam masyarakat, dan meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Mode juga meningkatkan citra seseorang dan memberikan kesan yang baik jika berpakaian sesuai gaya yang sedang tren.
Mode, bersama dengan aksesorinya, menonjolkan keseluruhan busana dan membawa mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam dunia mode. Mode merupakan ekspresi selera dan karakter lebih jauh lagi, mode merupakan kumpulan kenangan abadi dari setiap momen dalam hidup. Mode memancarkan getaran positif dan melalui pakaian, emosi dapat diekspresikan. Mode memberi tahu dunia tentang dan seringkali dinilai berdasarkan pakaian dan penampilan.
Perilaku konsumen terhadap fesyen memengaruhi semua tahap, mulai dari pengembangan produk fesyen hingga pemasaran. Faktor-faktor tersebut dapat bervariasi tergantung pada kelompok usia konsumen fesyen. Pengetahuan, minat, dan keyakinan untuk membeli merupakan faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam memahami perilaku konsumen fesyen.
Faktor perilaku konsumen sangat berperan dalam keputusan pembelian produk fesyen, dipengaruhi oleh aspek psikologis, sosial, dan personal. Perilaku konsumen mencakup tahap mencari informasi, membeli, menggunakan, menilai, hingga membuang produk. Dalam dunia fesyen, keputusan konsumen ditentukan oleh sikap yang meliputi aspek kognitif (pengetahuan dan keyakinan), afektif (emosi dan perasaan), serta konatif (niat untuk bertindak).
Pengaruh sosial seperti tren dan opini lingkungan serta persepsi dan gaya hidup konsumen menjadi faktor penting dalam pembelian. Kualitas produk, rasa percaya pada merek, dan motivasi emosional juga memiliki peranan besar. Kemajuan teknologi dan e-commerce telah mengubah kebiasaan berbelanja konsumen menjadi lebih sering secara daring.
Perusahaan perlu memahami perilaku tersebut untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif, termasuk menciptakan produk sesuai selera konsumen, promosi menarik, dan meningkatkan pengalaman belanja secara online maupun offline. Pemahaman mendalam terhadap faktor perilaku ini membantu memperkuat keputusan pembelian dan posisi bisnis dalam pasar yang dinamis.
Analisis pengaruh faktor perilaku konsumen sangat krusial bagi perusahaan demi mengenal lebih dalam kebutuhan, preferensi, dan nilai konsumen. Industri fesyen sebagai sektor dengan tren cepat dan permintaan tinggi memerlukan pemahaman perilaku untuk strategi pemasaran yang tepat dan relevan.
Dari analisis ini, perusahaan bisa mengenali pengaruh sosial, persepsi kualitas, gaya hidup, dan motivasi emosional yang memengaruhi keputusan pembelian. Informasi ini memungkinkan bisnis menyesuaikan produk, promosi, dan pengalaman belanja agar sesuai dengan target pasar, meningkatkan daya saing, dan mempertahankan pelanggan setia.
Selain itu, perkembangan teknologi dan e-commerce memengaruhi pola konsumsi sehingga perusahaan harus beradaptasi dengan tren digital demi meningkatkan penjualan. Analisis perilaku ini juga membantu memprediksi perubahan pasar dan menghindari risiko kegagalan produk atau pemasaran.
Secara keseluruhan, analisis perilaku konsumen di industri fesyen menjadi dasar penting untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan pasar yang terus berubah.
Poin utama pengaruh perilaku konsumen dalam keputusan pembelian produk fashion meliputi:
Pengaruh Sosial
Opini dari keluarga, teman, dan tren masyarakat sangat memengaruhi keputusan pembelian. Konsumen sering terdorong oleh tekanan sosial dan keinginan mengikuti mode terkini.
Persepsi dan Gaya Hidup
Pandangan konsumen mengenai kualitas, merek, harga, dan nilai produk membentuk sikapnya. Gaya hidup juga menentukan pilihan produk fesyen yang cocok dengan identitas dan kebutuhan pribadi.
Faktor Psikologis
Motivasi, kepribadian, dan emosi juga memengaruhi keputusan, di mana sikap konsumen terdiri dari aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), dan konatif (niat bertindak).
Perkembangan Teknologi dan E-commerce
Kemudahan belanja online dan pengaruh media sosial mengubah perilaku konsumen menjadi lebih fleksibel dan dinamis terhadap produk fesyen.
Kualitas dan Kepercayaan Merek
Produk berkualitas dan merek terpercaya meningkatkan loyalitas dan niat pembelian ulang konsumen. Memahami poin-poin ini penting bagi pelaku bisnis fesyen agar dapat merancang strategi pemasaran yang efektif dan meningkatkan daya saing di pasar yang kompetitif dan terus berubah.
Mempelajari perilaku konsumen memainkan peran kunci dalam menjembatani bisnis dengan konsumen. Perilaku ini umumnya berubah dari waktu ke waktu. Perilaku pembelian konsumen fesyen membantu memahami pelanggan dan menyediakan produk atau layanan yang memenuhi permintaan dan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen diakhiri dengan transaksi pembelian dan membantu untuk mengetahui reaksi pelanggan setelah menggunakan produk. Hal ini akan membantu industri fesyen dalam mengambil keputusan tentang penciptaan produk.
Kesimpulannya, permintaan akan produk fesyen meningkat setiap hari dan konsumen yang sadar mode menekankan kebugaran, gaya, dan tekstur bahan. Oleh karena itu, produsen fesyen harus memperhatikan kondisi psikologis pelanggan mereka dengan mempertimbangkan produk fesyen yang berpusat pada teknologi. *
✍️ Catatan :
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Kewirausahaan Universitas Tridinanti.










