Pentingnya Jiwa Wirausaha Dalam Mendorong Inovasi, Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi

Agustini, Selsa Suhesti, Chyntia Hernanda Putri. (FOTO: SS 1/IST).

Disusun Oleh:

Agustini, Selsa Suhesti, Chyntia Hernanda Putri.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Tridinanti Palembang.

DALAM era modern yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian, memiliki keterampilan kewirausahaan menjadi semakin penting. Belajar kewirausahaan tidak hanya relevan bagi mereka yang bermimpi memiliki bisnis sendiri, tetapi juga bagi mereka yang ingin menjadi pemimpin inovatif dalam organisasi atau mencari peluang dalam lingkungan kerja yang dinamis.

Di era modern, kemajuan teknologi sangat cepat dan berpengaruh dari segi globalisasi, posisi wirausaha semakin kuasa dalam membentuk arah ekonomi kontemporer. Jiwa kewirausahaan kini tidak hanya dimiliki oleh mereka, orang yang memiliki perusahaan besar, tetapi juga oleh individu yang mampu menangkap kesempatan dari gagasan sederhana, contohnya dari gagasan-gagasan kecil, inovasi muncul dan dari inovasi tersebut, investasi tercipta dan mampu menggerakkan ekonomi.

Jiwa wirausaha merupakan pola pikir yang dimiliki seseorang untuk menangkap peluang, menciptakan nilai tambah, serta berani mengambil risiko dengan tujuan membangun usaha yang mandiri dan menguntungkan. Selain itu, jiwa wirausaha mempunyai karakteristik mampu menciptakan ide baru, produk, layanan yang dapat memberikan nilai tambah, lalu siap menghadapi ketidakpastian di masa depan, dan dapat mengambil resiko yang terukur untuk mencapai tujuan usaha.

Manfaat yang dapat diperoleh jika seseorang memiliki jiwa wirausaha yaitu dapat menjadi lebih percaya diri. Selain itu, ada banyak keterampilan lainnya yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Wirausaha adalah sebuah pekerjaan yang menciptakan dan mengembangkan ide-ide bisnis baru. Seseorang yang berkutat pada wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur.

Jiwa seorang pengusaha menuntut seseorang untuk selalu kreatif dan inovatif. Semangat ini sangat menguntungkan jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, meski tak jadi pengusaha.

Seorang wirausaha memiliki sifat
mandiri dan bertanggunng jawab, berorientasi pada masa depan dan peluang, memiliki kemampuan manajeril berupa keterampilan dalam perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan hingga evaluasi usaha. Hal terakhir yang dimiliki dari seorang wirausaha adalah tekun dan ulet, memiliki semangat kerja keras untuk mencapai tujuan yang diingkan.

Ilustrasi pengusaha. (FOTO: NET).

Menurut pandangan Joseph Schumpeter, seorang ekonom terkenal, wirausaha berfungsi sebagai penggerak utama dalam pengembangan ekonomi melalui inovasi dan perubahan. Pandangan ini sangat cocok digunakan di era sekarang, di mana transformasi berlangsung dengan sangat cepat dan peluang  yang tersedia luas bagi mereka yang memiliki kreativitas tinggi dan keberanian dalam mengambil risiko.

Sementara Peter F Drucker menjelaskan bahwa kewirausahaan tidak hanya tentang menciptakan sesuatu yang baru, tetapi juga mengubah sumber daya yang ada menjadi peluang yang memberikan nilai tambah. Ini berarti, untuk menjadi wirausahawan, tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Terpenting adalah kemampuan untuk mengidentifikasi celah, mengembangkan ide, dan mengkonversinya menjadi solusi yang bernilai ekonomi.

Individu dengan jiwa kewirausahaan tidak hanya memikirkan  bagaimana cara mendapatkan lapangan pekerjaan, tetapi berfikir bagaimana caranya menciptakan lapangan perkajaan sebanyak-banyaknya. Pikiran ini sejalan dengan informasi dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan lebih dari 60% kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dengan inni dapat disimpulkan data tersebut menunjukkan betapa besarnya peranan wirausaha dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di Indonesia.

Selain itu, banyak yang mengatakan bahwa inovasi yang dihasilkan dari semangat jiwa seorang wirausaha sering kali menjadi solusi bagi berbagai masalah di bidang sosial dan lingkungan.

Lalu bagaimana contoh inovasi dan semangat tersebut dapat menjadi solusi?

Dalam mengatasi masalah di bidang social, inovasi dalam kewirausahaan dapat menciptakan solusi berkelanjutan untuk masalah seperti kemiskinan dan pengangguran. Contohnya, bank mikro memberikan pinjaman tanpa agunan untuk membantu masyarakat miskin. Selain itu banyak startup di era digital yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga mengusung prinsip keberlanjutan, pemberdayaan masyarakat dan efisiensi teknologi.

Dalam mengatasi masalah di lingkungan memiliki banyak contoh seperti menyediakan solusi unik bagi pasar, di mana seorang wirausahawan yang memiliki inovasi tinggi dapat menciptakan produk atau layanan baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.

Contoh lainnya adalah menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan efisiensi serta daya saing dalam proses bisnis yang berfungsi untuk mengurangi biaya operasional sehingga membuat bisnis lebih mampu bertahan dan berkembang ditengan persaingan yang ketat.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mendorong generasi muda menumbuhkan jiwa wirausaha dari usia dini yang dapat meningkatkan kemandirian, tanggungng jawab, kreativitas, inovasi, keterampilan problem solving, pemahaman keuangan, serta membangun rasa percaya diri yang mampu bangkit dari sebuah kegagalan. Dunia pendidikan serta masyarakat seharusnya dapat menyediakan tempat yang subur bagi ide-ide kreatif generasi muda yang berani diwujudkan menjadi peluang investasi. Wirausaha kini juuga bukan sekadar pilihan, melainkan sudah menjadi strategi adaptif untuk menghadapi tantangan di zaman modern seperti sekarang ini. *

✍️ Catatan :

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Kewirausahaan Universitas Tridinanti.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here