PGRI Minta Jam Mata Pelajaran Agama Ditambah

Sekarang ada fenomena murid melawan guru. (FOTO: SS 1/IST).

Palembang, SumselSatu.com

Sekretaris PGRI Kota Palembang H Herman Wijaya meminta agar jam pelajaran agama yang fokus pada pendidikan akhlak dan budi pekerti ditambah karena saat ini ada fenomena siswa yang tidak patuh dan terkesan melawan dengan guru.

“Itu dikarenakan kurikulum di sekolah. Artinya pelajaran di sekolah itu berkenaan dengan akhlak dan budi pekerti. Kemudian tergantung dengan menteri. Kalau menterinya kurang dengan agama biasanya ke bawahnya juga kurang. Tapi kalau menterinya orang yang agamis maka bawahannya juga ikut agamis semua. Iman dan taqwa (Imtaq) itu penting, dan itu pengaruh kurikulum pelajaran,” ujar Herman, Senin (13/11/2023).

Herman menginginkan kurikulum pelajaran mengenai akhlak dan budi pekerti ditambah sejak jenjang sekolah dasar (SD).

“Yang terpenting adalah akhlak. Karena membentuk karakter manusia itu agak susah. Tapi kalau dibiasakan dari SD maka akhlak siswa juga akan baik,” katanya.

“Dulu pernah ada wacana untuk menghilangkan pelajaran agama dan pelajaran PPKn dihilangkan. Alhamdulillah ditentang sehingga masih ada pelajaran agama dan PPKN,” tambahnya.

Menurut Herman, ahlak anak dulu sangat baik karena ada pelajaran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dan ada pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

“Harusnya pelajaran agama, pelajaran tentang akhlak itu ditambah. Karena sekarang ini banyak budaya dari luar yang masuk, jadi akhlak dan budi pekerti itu harus ditambahkan mata pelajarannya,” tegasnya. #nti

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here