
Palembang, SumselSatu.com
Tim Kerja Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (Puskass) bersama Tim Kerja Office Museum Kantor Walikota Palembang yang juga perupa Sumsel, kembali menemukan prasasti zaman Belanda di sisi sebelah kanan Kantor Walikota Palembang, Rabu (15/1/2025) pukul 09.30 WIB.
Sebelumnya, prasasti asli pendirian Kantor Walikota Palembang ditemukan tanpa sengaja oleh Tim Kerja Puskass yang terdiri dari Dedi Irwanto (Ketua ), Kemas Ari Panji dan Dudy Oskandar (Anggota), Hidayatul Fikri (Mang Dayat), bersama Tim Kerja Office Museum Kantor Walikota Palembang terdiri dari Wiji Suryanto, Astohari (Totok) dan Een, Kamis (28/11/24) di sisi sebelah kiri Kantor Walikota Palembang.
Penemuan tersebut telah dilaporkan ke Penjabat (Pj) Walikota Palembang Cheka Virgowansyah lalu ditindaklanjuti ke Bagian Umum Pemko Palembang dan Kepala Bappeda Litbang Kota Palembang Ir H Harrey Hadi, MS, yang langsung melalukan peninjauan ke lokasi penemuan prasasti tersebut.
“Setelah bagian bawah kami buka, kami berencana akan membuka sisi kanan dan bagian atas,” ujar Dedi Irwanto.
Menurutnya, prasasti yang ditemukan ini diduga berisi informasi tentang peletakan batu pertama pendiri Kantor Walikota Palembang.
“Kami masih terus berkerja karena ada beberapa pekerjaan yang harus kita selesaikan seperti pemindahan trafo dan gardu PLN karena menghambat pekerjaan. Kemudian, batang-batang pohon beringin, ini tanggung jawab Dinas Perkimtan Palembang,” katanya.
Pencarian prasasti tersebut atas perintah Pj Walikota Palembang Cheka Virgowansyah.
“Isi keseluruhan prasasti tidak bisa dijelaskan, ini baru dugaan, di tulisan bawah itu tentang peletakan batu pertama, nanti akan kami buka semua dan terjemahkan lagi,” katanya.
Dia terus berkerja untuk membuka bagian atas prasasti tersebut.
“Jadi tim ini terus berkerja, dan pak Pj Walikota Palembang Cheka Virgowansyah sebelumnya sudah minta ke Puskass, tapi karena kami ada pekerjaan lain jadi baru kami laksanakan hari ini,” katanya.
Dia memastikan prasasti yang ditemukan ini berbeda dengan prasasti yang ditemukan sebelumnya.
“Kalau yang ini diduga bercerita tentang peletakan batu pertama, tapi belum bisa bercerita secara lengkap karena belum terbuka utuh,” katanya.
Kemas Ari Panji menegaskan Tim Kerja Puskass akan merilis hasil temuan ini paling lambat, Jumat (17/1/2025).
Kantor Walikota Palembang yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda Tahun 1928, awalnya merupakan menara air untuk distribusi air bersih di bawah kepemimpinan Ir R C A F J Le Cocq d’Armandville. Bangunan ini dikenal sebagai Kantor Ledeng.
Fungsi bangunan ini berubah menjadi Kantor Residen atau Syuco-kan pada masa penjajahan Jepang (1942–1945). Setelah Indonesia merdeka, Menara Air akhirnya dijadikan Kantor Walikota Palembang hingga sekarang. #fly