Prestasi Gemilang, SMAN 16 Palembang Juga Bebas Pungutan Liar

KETERANGAN---Kepala SMA Negeri 16 Palembang Dra Hj Ema Nurnisya Putri saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait berita hoaxs, Rabu (10/9/2025). (FOTO: SS 1/YANTI).

Palembang, SumselSatu.com

Kepala SMA Negeri 16 Palembang Dra Hj Ema Nurnisya Putri, MM, memberikan klarifikasi terkait isu hoaks yang beredar mengenai adanya siswa yang dikembalikan kepada orang tuanya.

“Sebagai kepala sekolah di sini, saya tegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks. Tidak benar kalau sekolah seenaknya mengembalikan siswa tanpa proses. Ada tahapan-tahapan dan prosedur yang jelas yang sudah ditetapkan,” ujar Ema saat diwawancarai, Rabu (10/9/2025).

Ema menjelaskan, apabila ada siswa yang bermasalah, sekolah akan memberikan peringatan pertama, kedua, hingga ketiga. Setelah itu, wali kelas bersama guru BK memanggil orang tua siswa untuk berdiskusi.

“Setelah diberi kesempatan untuk berubah, kalau ternyata tidak ada perubahan, barulah rapat dewan guru digelar. Melalui voting bersama diputuskan apakah siswa tersebut masih bisa dibina atau tidak. Jadi bukan keputusan kepala sekolah seorang diri,” katanya.

Menurutnya, langkah mengembalikan siswa kepada orang tua adalah pilihan terakhir, hanya jika perilaku siswa benar-benar memberikan dampak buruk terhadap lingkungan maupun teman-temannya.

“Kita berusaha membina dengan sepenuh hati. Banyak contoh siswa yang dulu bermasalah justru berubah lebih baik setelah dibina. Ada yang dulunya sering melanggar aturan, setelah dibina justru menjadi pemimpin upacara atau ikut Paskibra. Jadi tidak serta-merta kita kembalikan kepada orang tuanya,” katanya.

Menanggapi isu lain terkait adanya pungutan di sekolah, Ema menegaskan bahwa SMAN 16 Palembang tidak pernah melakukan pungutan liar.

“Tidak ada yang namanya pungutan. Yang ada hanya sumbangan sukarela dari orang tua untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Sumbangan itu sifatnya tidak wajib, ada yang membantu ada juga yang tidak, dan itu sama sekali tidak masalah,” katanya.

Ema menambahkan, dana tersebut juga dikelola oleh komite sekolah, bukan pihak sekolah langsung. Dana biasanya digunakan untuk akomodasi, transportasi, konsumsi siswa saat mengikuti lomba, serta mendukung guru honorer.

SMAN 16 Palembang memiliki sekitar 19 kegiatan ekstrakurikuler aktif di antaranya Paskibra, Pramuka, karate, hingga futsal. Dukungan dari orang tua dan komite membuat siswa leluasa mengembangkan bakat dan minatnya.

“Siswa kami banyak menorehkan prestasi. Ada yang juara karate Piala Kapolri, terpilih menjadi Anggota Paskibraka Kota Palembang, hingga menjuarai lomba futsal dan Pramuka tingkat Sumsel. Pramuka di sekolah ini juga aktif sebagai wadah pembentukan karakter, sesuai dengan profil pelajar Pancasila,” katanya.

Ema menegaskan bahwa seluruh kebijakan sekolah berlandaskan tata tertib, petunjuk teknis (juknis) dari Dinas Pendidikan (Disdik), maupun Kementerian Pendidikan, serta pakta integritas yang ditandatangani siswa saat masuk sekolah.

“Kami mendidik anak-anak semaksimal mungkin. Kami ingin mereka tumbuh menjadi pelajar yang berkesadaran, berkarakter, dan belajar dengan gembira di lingkungan yang nyaman,” katanya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here