Palembang, SumselSatu.com
Progres Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 2 Megawatt (MW) di Jakabaring Sport City (JSC) telah mencapai 62 persen dan ditargetkan November kontruksi PLTS selesai.
“Saat ini pengerjaan berupa pemasangan TV modul, transmisi dan persiapan lainnya. Sejauh ini sesuai dengan progres. Karena itu, diharapkan pada November konstruksi PLTS sudah selesai dan pada Januari sudah bisa operasional.
“Dengan begitu, pada saat Asian Games listrik yang digunakan sudah green,” ujar Direktur Utama Perusahaan ujar Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE), Dr Yaniarsyah, usai rapat progres pembangunan PLTS 2 MW di Jakabaring, di Griya Agung Selasa (21/11/2017) kemarin siang.
Ia mengungkapkan bahwa pembangunan PLTS ini dapat menghasilkan listrik 2 MW dan mampu untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 1.303 ton setara CO2 per tahun.
“Dengan dibangunnya PLTS di kawasan JSC ini diharapkan dapat mensuplai kebutuhan listrik untuk Asian Games 2018 juga dapat mendukung penerapan pembangunan ramah lingkungan provinsi,” ungkapnya.
Walaupun project PLTS ini tidak besar, namun ke depan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel akan terus mengembangkan pembangunan PLTS.
“Tentu untuk pengembangan ini paling penting adalah lahan. PLTS Jakabaring ini menggunakan lahan 2,3 hektar. Di samping tentunya perlu investasi”, ungkapnya lagi.
Sementara itu, Kepala Sekretaris JCM Dicky Edwin Hindarto, kepala Sekretariat JCM mengatakan bahwa proyek PLTS Jakabaring ini adalah salah satu dari 29 proyek JCM yang diimplementasikan di Indonesia.
“Kita telah mengembangkan PLTS serupa di Jakarta, namun kapasitas tidak sebesar di Palembang. Bahkan, tidak hanya tenaga Surya tetapi juga telah membangun listrik efisien seperti bangunan industri dengan panas buang dengan kapasitas 35 Megawatt,” katanya.
Menurutnya, hingga saat ini, total investasi pelaksanaan JCM antara pemerintah Jepang dan Indonesia mencapai 150 juta USD dengan 113 juta USD berasal dari investasi pihak swasta Jepang dan Indonesia dan 37 juta USD merupakan subsidi yang disampaikan oleh pemerintah Jepang.
“Proyek PLTS Jakabaring menelan investasi USD 3 Juta USD. Karena itu, agar ada percepatan untuk mengejar batas waktu yang diberikan pemerintah Jepang hingga akhir Desember,” tukasnya.
Ia juga menambahkan, PLTS ini dapat menjadi contoh yang baik bagaimana implementasi green technical pada venue olahraga dan kedepan juga diharapkan akan memberikan dampak positif bukan hanya pada daerah setempat tetapi juga pencapaian target nasional untuk pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Kami akan terus meningkatkan skema JCM dengan upaya peningkatan investasi, pengembangan berbagai instrumen teknis serta peningkatan peran swasta,” tukasnya. #ard