Palembang, SumselSatu.com
Kamis, (25/9/2025), menjadi momentum spesial bagi Musinema, komunitas yang fokus pada eksibisi dan edukasi perfilman di Kota Palembang.
Bertempat di CGV Social Market, Musinema melakukan launching perdana, sekaligus merayakan hari lahirnya dengan menggelar acara spesial yang mengundang para pegiat perfilman di Kota Palembang mulai dari individu, komunitas, production house hingga ekskul film yang ada di sekolah-sekolah.
Acara ini menarik antusiasme dari berbagai kalangan pecinta film, pelaku industri kreatif, dan komunitas film lokal yang tertarik mendalami dunia sinema.
Musinema mengawali acara dengan pemutaran 3 film pendek pilihan karya sineas Palembang, yang menampilkan kekayaan dan keberagaman budaya lokal. Salahsatu dari 3 film tersebut merupakan karya kolaborasi sineas Palembang dengan sineas Sumatera Barat melalui sebuah film berjudul ‘Perempuan Berlumur Lumpur’ diproduksi Malayapura Films. Dua film lainnya berjudul ‘Ziarah Kubro’ diproduksi Happysaka Production dan ‘Lapok’ diproduksi UKM Videografi Universitas Sriwijaya (Unsri).
Setelah pemutaran film tersebut, Musinema menyelenggarakan sesi diskusi yang membahas tentang ‘Apa itu Peran Seorang Impact Produser’. Diskusi ini menjadi pusat perhatian karena membuka wawasan peserta mengenai peran strategis Impact Produser dalam proses pembuatan film, mulai dari pengelolaan proyek, pengembangan cerita, hingga memastikan pesan sosial yang ingin disampaikan mampu tersampaikan secara efektif dan berdampak luas.
Pada sesi diskusi, Musinema mengundang seorang Impact Produser yang sudah melanglang buana ke seluruh dunia
dengan karya-karya dokumenter dan juga festival yang dia kelola. Dia bernama Sofia Setyorini, Regional Ambassador dari Global Impact Producer Alliance (GIPA) wilayah Asia Tenggara.
Selain diskusi, sebagai momen simbolis sekaligus tanda syukur, dilakukan pemotongan tumpeng yang diikuti oleh perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI Sumatera Selatan (Sumsel), Dewan Kesenian Palembang, seluruh panitia serta peserta acara.
Pemotongan tumpeng ini tidak hanya sebagai tradisi perayaan, tetapi juga merupakan simbol harapan dan semangat baru bagi komunitas Musinema untuk terus berkembang dan memberi kontribusi positif bagi dunia perfilman di Palembang dan sekitarnya.
Ketua Musinema Rifqi Mardhani dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran Musinema sangat penting dalam memperbanyak komunitas film yang berfokus pada eksibisi dan edukasi karena di Palembang saat ini masih sangat sedikit yang berfokus ke ranah tersebut.
Kegiatan ini juga diinisiasi sebagai bagian dari upaya komunitas dalam meningkatkan kualitas edukasi film dan memperkuat ekosistem perfilman lokal.
“Melalui acara ini, Musinema berharap mampu menyediakan ruang diskusi yang inklusif, mengedukasi masyarakat mengenai berbagai aspek penting dalam perfilman, serta memperkuat jejaring pelaku industri film di Palembang dan nasional,” ujar Rifqi.
Rifqi mengatakan, Musinema berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan edukatif, eksibisi film, dan diskusi yang dapat membantu meningkatkan kualitas karya dan wawasan di bidang perfilman di tingkat lokal maupun nasional.
“Melalui momen penting ini, Musinema berharap dapat menjadi katalisator (pembelajaran-red) lahirnya karya-karya film yang bukan hanya meraih penonton jutaan, tetapi juga mampu memberikan dampak sosial positif terhadap lingkungan sekitarnya,” katanya.
Acara ini mendapat sambutan hangat dari peserta yang terdiri dari mahasiswa, sineas
independen, komunitas film kampus, dan masyarakat umum yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan ini dari awal hingga akhir.
Launching Komunitas Musinema disponsori Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud), BPK Wilayah VI Sumsel melalui program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan Tahun 2025, La Familia, Musi Kreatif dan Kedai Siru.
Musinema juga bekerjasama Global Impact Producer Alliance, dan menggandeng sejumlah media partner seperti Fixmedia_id, Palembangup.co, Palembangkreatif dan media online SumselSatu.com. #fly
