Teriak Melihat Drone, Bukan Menghina Azan

Foto bersama pihak panitia usai permintaan maaf.

Palembang, Sumselsatu.com – Setelah mendapat kecaman luas umat Islam, Panitia aksi 1.000 lilin di Palembang akhirnya meminta maaf dan klarifikasi atas insiden teriakan “huuuu” saat menggelar aksi di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Palembang, Jumat (12/5/2017) malam. Menurut panitia, mereka berteriak karena melihat drone, bukan menghina azan.

Korlap Aksi 1000 lilin Billy Jaya mengatakan, pada saat azan panitia sudah meminta peserta untuk diam dan hening sampai azan selesai. Namun pada saat azan tengah berkumandang di tengah kerumunan massa tersebut ada drone yang melayang-layang sehingga menarik perhatian massa untuk melihat dan berteriak “huuuuuuu” tesebut.

“Artinya teriakan tersebut memang bukan ditujukan kepada azan yang tengah berkumandang namun lebih daripada spontanitas saat melihat drone,” ujar Billy dihadapan Ormas, Kapolres, Dandim, perwakilan ulama di Ruang Parameswara Pemkot Palembang, Senin (15/5/2017).

Panitia Aksi 1000 Lilin di Monpera yang diwakili Eka Safruddin selaku Korlap, Billy dan Syarif, mengakui salah dan meminta maaf melalui surat pernyataan yang ditandatangani ketiganya.

Dalam permohonan maafnya, Eka mengakui kalau aksi itu telah menyalahi prosedur. Selain tidak ada izin menggunakan fasilitas tempat di Monpera, aksi yang mereka lakukanĀ  itu juga menyalahi waktu. Ketiganya juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Atas kegaduhan tersebut, Panitia Aksi 1.000 lilin meminta maaf dengan membuat surat pernyataan dengan disaksikan Kapolresta Palembang, Dandim 0418 Palembang, Walikota/Sekda Palembang, serta para ulama di Palembang.

Mereka berharap dengan kegiatan ini semua komponen masyarakat Palembang, termasuk pemuda siap menjadi pembela NKRI karena yang dibela adalah kebenaran. (ari)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here