Tidak Egois, Kunci Kemenangan Besar Timnas

Yangon, SumselSatu.com

Timnas Indonesia U-19 meraih peringkat ketiga Piala AFF U-18 2017. Hasil itu didapat setelah tim Garuda Nusantara membantai Myanmar 7-1, Minggu (17/9/2017) di Stadion Thuwunna, Yangon. 

Pelatih Indra Sjafri membeberkan rahasia di balik kemenangan telak timnya. Terutama ia membandingkan dengan laga-laga sebelumnya dan ketika kalah dari Thailand pada semifinal. Secara khusus, ia memberikan instruksi kepada pemain dalam sesi briefing.

“Saya berkata saat briefing, Coach sudah lihat semua pertandingan kalian. Yang salah siapa? Egois. Dengan melihat pertandingan tadi, anak-anak ada progres berarti. Nanti kami akan dapat pengalaman baru di Kualifikasi Piala AFC,” kata Indra seusai pertandingan.

Meski menang 7-1, Indra Sjafri tak mau sombong. Ia menilai, Myanmar tetap menjadi tim kuat dan memberikan tekanan. Hal itu memang terlihat sepanjang pertandingan. Myanmar beberapa kali mengancam gawang Muhammad Aqil Savik, namun mereka belum beruntung dan baru pada menit akhir mampu mencetak gol.

“Myanmar kualitasnya masih seperti pertandingan pertama. Kami mencoba lebih dominan dengan taktik yang tepat dan jadi lebih produktif.

Indra mengucapkan terima kasih kepada anak asuhnya yang berjuang maksimal hingga meraih kemenangan. 

“Saya berterima kasih kepada anak-anak dan mereka akan ditempa terus, mudah-mudahan mereka semakin siap menghadapi Kualifikasi Piala AFC,” kata Indra.

Sementara Pelatih Timnas Myanmar, Rabah Benlarbi, menyebut timnya hanya menjadi penonton ketika menghadapi Egy Maulana Vikri dkk. Rabah Benlarbi pun menyebut tim asuhannya seperti hanya menyaksikan Timnas Indonesia U-19 bertanding sendirian. Bahkan pelatih asal Prancis itu seakan tak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi tersebut.

“Hari ini kami seperti tidak bermain. Hanya satu tim yang bermain, sementara tim lain seperti hanya menjadi penonton dan hari ini Myanmar hanya menonton, bukan bertanding,” ujar Rabah Benlarbi.

“Bahkan kami pun sampai tidak bisa menemukan solusi untuk keluar dari tekanan dalam pertandingan tadi. Saya tidak tahu apa yang terjadi dan harus berpikir lagi soal kondisi seperti ini,” lanjutnya.

Rabah Benlarbi pun tampak begitu kecewa dengan permainan tim asuhannya yang justru cenderung bermain kasar dan frustrasi saat melakoni laga kontra Timnas Indonesia U-19. Ia pun menyebut Egy Maulana Vikri dkk seperti bermain menghadapi bayangan.

“Saya melihat tim asuhan saya hari ini seperti hantu, saya tidak melihat apa pun. Ini bukan tim yang sudah saya tangani sejak awal turnamen. Indonesia seperti bermain menghadapi bayangan dalam pertandingan tadi, itu saja,” ujar pelatih Myanmar itu. #Ari/bcm

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here