
Palembang, SumselSatu.com
Meski berstatus tuan rumah, Timnas Triathlon Indonesia tidak memasang target tinggi pada cabang olahraga (cabor) Triathlon Asian Games 2018 yang bakal digelar Venue Triathlon Jakabaring Sport City (JSC). Pasalnya, persiapan tuan rumah tidak lebih baik dari para pesaingnya.
“Kami tidak mendapatkan dukungan maksimal dari pemerintah, bahkan kami menggunakan biaya sendiri selama dua tahun terakhir jelang persiapan jelang Asian Games XVIII. Kami bersiap dengan pas-pasan, masih bisa ikut saja sudah bagus. Target kami kalau bisa masuk 10 besar di mixed team relay, untuk nomor lain standard distance putra dan putri terlalu berat,” ujar Presiden Triathlon Indonesia Mark Sungkar Mark Sungkar, Kamis (9/8/2018).
Target 10 besar tersebut sudah dinilai realistis, mengingat beberapa negara peserta memiliki persiapan dan pembinaan lebih baik dibandingkan Indonesia. Kata dia, untuk pesaing terberat adalah Jepang, lalu disusul Tiongkok, Korea, serta negarai Uzbekistan yang dapat menghadirkan kejutan.
“Jepang menjadi saingat terberat, karena kepedulian pemerintah di Jepang terhadap cabor Triathlon sangat tinggi, pembinaan sudah berjalan dan perhatian sangat baik. Karena Jepang melihat Triathlon merupakan cabor potensial untuk mendatangkan devisa negara salah satunya lewat wisata. Contoh saja di event Triathlon di Hamburg, ada 16 ribu peserta yang ikut, dan 600 ribu penonton yang datang. Semua mereka ini butuh hotel, makan dan lainnya, sehingga otomatis menggerakkan perekonomian daerah,” tuturnya.
“Begitu juga dengan Korea, saat digelar event Triathlon 2017 di Palembang, perhatian pemerintahnya luar biasa, Korea membawa koki dan bahan makanan sendiri, dan bahkan saat tidak cocok dengan penginapan yang disediakan, Korea menyewa rumah sendiri. Jadi, untuk mendapatkan prestasi lebih baik dari target 10 besar, butuh dukungan all out semua pihak, dan tindakan yang konkrit karena tidak mungkin hanya saja tanpa keseriusan dan fokus,” tambahnya.
Mark mengaku, timnya masih terus menempa diri jelang Asian Games, salah satunya melakukan ujicoba di Situbondo. Kurang dari dua pekan lagi Asian Games dimulai, Mark menekankan kepada para atlet soal mental.
“Kami menekankan dan menstimulasi mereka dengan mental, bahwa selama ini Triathlon diabaikan, sehingga harus kami buktikan bahwa Federasi Triathlon Indonesia bukan ecek-ecek dan telah lahir sejak 2005 dan masuk Indonesia sejak 1995,” jelas dia. #ari
Osug