Tujuh Daerah di Sumsel Naikkan Status Darurat Karhutla

KARHUTLA---Sejumlah petugas tengah berusaha memadamkan api di lahan gambut. (FOTO: INSTAGRAM).

Palembang, SumselSatu.com

Sebanyak tujuh daerah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah menaikkan status siaga darurat
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kenaikan status siaga ini berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait peningkatan hotspot di sejumlah wilayah yang telah memasuki musim kemarau, dengan puncaknya diprediksi terjadi pada akhir Juli-Agustus.

“Sudah tujuh kabupaten, termasuk Pemprov Sumsel, menaikkan status siaga darurat Karhutla,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Sudirman, Senin (22/7/2024).

Tujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ulu (OKU) dan OKU Selatan (OKUS).

Beberapa daerah lain yang juga rawan Karhutla namun belum menaikkan status siaga adalah Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), OKU Timur (OKUt), Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara) dan Lahat.

“Di Sumsel, ada 12 daerah rawan Karhutla. Saat ini, kami masih menunggu daerah lain untuk menaikkan status,” jelas Sudirman.

Dari laporan BPBD Sumsel, sejumlah kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi. Di Banyuasin, tercatat 8,4 hektare lahan terbakar di beberapa kecamatan, di Muba 46 hektare, dan di Ogan Ilir 0,4 hektare.

Meskipun belum semua daerah menaikkan status siaga darurat, BPBD Sumsel telah mengambil langkah antisipasi. Hal ini terlihat dari apel siaga Karhutla yang digelar, Sabtu (20/7/2024).

Dalam apel tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana mengatakan, hampir 1000 personel akan ikut dalam kesiapsiagaan Karhutla. Terdiri dari tim gabungan terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), BPBD, Manggala Agni, dinas terkait, organisasi swasta, dan lainnya.

Selain itu, BPBD Sumsel juga telah meminta bantuan 10 helikopter ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dengan 2 di antaranya untuk patroli dan 8 lainnya sebagai water bombing atau pemadam kebakaran udara.

“Baru lima helikopter yang standby, empat di antaranya water bombing dan satu helikopter patroli,” katanya.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak membakar lahan sembarangan. Jika melihat ada kebakaran hutan atau lahan

“Kita juga mengimbau ke masyarakat untuk tidak membakar lahan sembarangan. Jika melihat ada kebakaran, segera laporkan kepada pihak berwenang,” katanya. #fly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here