16 Provinsi di Indonesia Rawan Kebakaran Hutan, Termasuk Sumsel

Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi, Deputi Bidang Kamtibmas, Kemenko Polhukam, Brigjen Pol Bambang Sugeng didampingi Kepala BPBD Sumsel Iriansyah. (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kemarau tahun ini akan lebih panjang dan lebih panas dari tahun sebelumnya. Bahkan diprediksi terdapat 16 provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Berdasarkan prakiraan tersebut, Satgas Terpadu Karhutla menyiapkan pencegahan karena pencegahan dinilai lebih efektif dan efisien. Upaya pencegahan tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Karhutla di Ruang Rapat Bina Praja,kantor Gubernur Sumsel, Kamis (21/2/2019).

“16 provinsi rawan karhutla diundang untuk persiapan pencegahan karhutla,” kata Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Rawan Konflik dan Kontijensi, Deputi Bidang Kamtibmas, Kemenko Polhukam, Brigjen Pol Bambang Sugeng.

Dilihat dari jumlah provinsi yang rawan karhutla, terjadi peningkatan empat provinsi dibanding tahun 2018 yang hanya 12 provinsi. Penambahan empat provinsi tersebut yakni Bengkulu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, dan Papua Barat.

“Kita prioritas pada lima provinsi di Sumatera, yakni Riau, Sumsel, Jambi, Aceh, dan Bengkulu agar tertangani dengan baik. Riau sudah ditetapkan siaga karena sudah mulai masuk musim kemarau sedangkan Sumsel belum karena masih ada hujan dan akan menyusul bila sudah ada hasil dari BMKG,” ungkapnya.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan,  provinsi yang memiliki lahan gambut memang setiap tahun terjadi karhutla. Siaga dini ditetapkan agar persiapan peralatan dan personel sudah mulai dilakukan, misalnya sumur-sumur bor, pembahasan lahan yang mulai kering agar tidak menimbulkan titik api akan dipersiapkan water bombing dan hujan buatan.

“Provinsi lain juga belum menetapkan status siaga karena berbeda tingkat kekeringannya, seperti Riau sudah kering. Sumsel dan provinsi lain masih ada hujan jadi belum menetapkan siaga seperti di Riau. Mudah-mudahan tahun ini zero asap seperti tahun lalu sehingga pemilu tidak terganggu,” harapnya.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah menambahkan, Sumsel akan fokus kepada empat daerah yang rawan karhutla yakni Kabupaten OKI, Kabupaten OI, Kabupaten Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

“Ada juga kabupaten yang cukup rawan karhutla seperti Kabupaten PALI, Kabupaten Muaraenim, Kabupaten OKU, Kabupaten Musi Rawas, dan Kabupaten Muratara,” ucapnya.

Iriansyah mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan personel dan peralatan sudah siap digunakan bila terjadi karhutla ataupun ditetapkan status siaga.

“Bila sudah memasuki musim kemarau maka kita akan berkoordinasi dengan berbagai pihak yang tergabung dalam Satgas Karhutla,” pungkasnga. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here