Palembang, SumselSatu.com
Sejak 5 tahun terkahir Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel tidak menganggarkan dana pembelian buku paket. Kendati demikian, pembelian buku paket dapat dilakukan dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kepala Bidang SMA Disdik Sumsel Bonny Syafriyan mengatakan, sejak 5 tahun terakhir Disdik Sumsel tidak menganggarkan dana untuk pembelian buku paket. Pasalnya, pembelian buku paket dapat dianggarkan dari dana BOS.
“Sudah ada petunjuk teknis (juknis) kalau 20 persen dana BOS dapat digunakan untuk pembelian buku paket. Oleh sebab itu, tidak kita anggarkan lagi. Karena bisa terjadi overload anggaran,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Bonny tidak ada alasan bagi sekolah tidak menyediakan buku paket bagi siswa.
“Sebagai contoh, jika di suatu SMA memiliki 500 siswa. Berarti dana BOS yang diterima sekitar Rp 700 juta pertahun, artinya sekolah harus menganggarkan sekitar Rp 140 juta untuk pembelian buku paket. Jadi setiap tahun sekolah bisa membeli buku paket dari dana BOS,” tegasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi V DPRD Sumsel Askweni mengungkapkan, SMAN 1 Jejawi OKI mengeluhkan tidak menerima buku paket dari Disdik Sumsel. Oleh sebab itu, pihaknya akan meminta Disdik Sumsel untuk menggangarkan dana pembelian buku paket tahun depan.
“Mereka sangat mebutuhkan buku paket. Sebab, mak mano nak belajar kalo katek buku”
–Â Askweni, Anggota DPRD Sumsel
Dia mengungkapkan, memang pembelian buku paket boleh dianggarkan melalui dana BOS. Tapi karena ada perubahan kurikulum baru menjadi kurikulum 2013, maka SMA 1 Jejawi minta agar Diknas Sumsel menyediakan buku paket.
“Nanti kita akan meminta Diknas Sumsel agar membantu penyediaan buku paket tersebut” pungkasnya. #nti