64 Persen Lahan Gambut Sumsel Mudah Terbakar

PENGHARGAAN----------Gubernur Sumsel memberikan Piagam Penghargaan kepada Satgas Karhutla Sumsel. (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Dari sekitar 1,4 juta lahan gambut di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), sebanyak 900 ribu hektar atau 64,2 persen lebih rawan terbakar.

“Dari 1,4 juta hektar lahan gambut, hampir 900 ribu hektar mudah terbakar, ada di Ogan Ilir dan OKI,” ujar Kolonel Inf Iman Budiman, SE, pada pembubaran Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Sumsel, di salah satu hotel di Palembang, Kamis (1/11/2018).

Sebelumnya, Alex Noerdin selaku Gubernur Sumsel membuat Keputusan Gubernur Sumsel Nomor 102/KTPS/BPBD-SS/2018 tetang Penetapan Siaga Karhutla, mulai 1 Februari hingga 31 Oktober 2018. Imam Budiman yang juga menjabat Komandan Korem 044/Gapo Palembang ditunjuk sebagai Ketua Satgas Karhutla Sumsel.

Iman Budiman menyampaikan, ada 7000 orang yang terlibat dalam Satgas Karhutla Sumsel.

“Bahkan pernah mencapai delapan ribu pada 50 hari dengan datangnya pasukan bantuan dari pusat, khusus dalam rangka menyukseskan Asian Games XVIII Tahun 2018,” kata Iman.

Dia menyatakan, dalam menjalankan tugas, pihaknya mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedikit taktik militer juga diterapkan dalam penanganan bencana Karhutla. Selama delapan bulan tugas dapat dilaksanakan dengan baik.

Iman mengatakan, Peraturan Daerah (Perda) Sumsel terkait Karhutla yang telah ada perlu dijalankan secara optimal.

“Ada hal-hal yang perlu ditegakkan, dengan saling melengkapi dan menegakkan, sehingga perda tersebut memiliki kewibawaan yang cukup disegani,” kata Iman.

Sebelumnya Iman menyampaikan, persoalan Karhutla belumlah tuntas. “Masalahnya bermacam-macam, khususnya Ogan Ilir dan OKI,” katanya.

Iman juga menyampaikan kebanggaannya kepada Satgas Karhutla. “Saya merasa terhormat bertempur bersama anda pada pertempuran di Karhutla,” kata Iman kepada para satgas yang hadir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel Iriansyah mengatakan, penanggulangan Karhutla di Sumsel relatif berhasil dengan indikasi tidak adanya asap pada saat pelaksanaan Asian Games. Jarak pandang di Bandara SMB II relatif baik, rata-rata di atas 10 kilometer (Km) dan angka Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) dengan nilai rata-rata di bawah 50.

Dia menyampaikan, sebanyak 13 helikopter yang menjatuhkan air (water bombing) melakukan 1173 kali penerbangan. Dikatakan Iriansyah, tercatat 103 juta liter air dijatuhkan sebanyak 27097 kali.

Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan penghargaan kepada para satgas,

“Saya mengerti pekerjaan ini butuh biaya besar, konsentrasi besar, butuh pembinaan. Saya terima kasih dari hati yang dalam.  Bapak ibu membuat Sumsel dikagumi, lekat di lidah setiap orang karena sukses mengatasi Karhutla,” kata Deru.

Deru mengajak masyarakat Sumsel untuk mencegah Karhutla.

“Berdasarkan informasi yang saya terima, 99 persen masalah Karhutla ini berasal dari kesengajaan, misalnya sengaja untuk pembukaan lahan, bisa juga untuk kepentingan lainnya,” katanya.

Deru berharap Satgas Karhutla Sumsel tetap terbentuk dan nantinya melakukan edukasi serta pencegahan Karhutla. Gubernur menyampaikan, penanganan Karhutla selama delapan bulan lalu hampir menelan dana Rp1 triliun. Gubernur meminta, ke depan, pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan dana khusus untuk penanganan Karhutla. #nti

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here