Warga Hadang Konvoi Ratusan Angkutan Batubara

HADANG – Aksi warga Desa Betung, PALI ketika menghadang dan menghentikan ratusan dump truck bermuatan batubara yang akan melintas di desa mereka, Selasa (11/9/2018). (FOTO: SS1/IST)

PALI, SumselSatu.com

Sekitar 130 unit dump truck bermuatan batubara milik PT Energate Prima Indonesia (EPI) yang sedang berjalan beriringan dari Lahat menuju pelabuhan di Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dihadang warga Desa Betung, Kecamatan Abab, PALI dan disuruh putar balik.

Aksi warga yang berlangsung, Selasa (11/9/2018) sekitar pukul 22.00 WIB, dilakukan karena konvoian dump truck bermuatan berat tersebut akan melintasi jalan poros Desa Betung tanpa mengantungi izin melintas. Warga tidak mau tonase angkutan batubara (angbara) itu dapat menyebabkan jalan cepat rusak hingga mengganggu aktivitas warga.

“Hampir setiap hari, terutama pada malam hari, mobil-mobil itu, dengan memanfaatkan suasana desa yang sepi, mencoba melintas di desa kami ini lagi. Namun, sejumlah warga yang mengetahui langsung melakukan penyetopan, serta warga lainnya langsung menyuruh mobil-mobil tersebut memutar balik,” jelas Zulkopli, salah satu warga Betung yang juga menjabat sebagai Kasat Pol-PP Kabupaten PALI, Rabu (12/9/2018).

Zulkopli menuturkan, dia bersama ratusan warga Desa Betung, meminta agar pihak terkait, terutama pihak perusahaan, agar bertindak tegas. Jangan sampai hal seperti ini menimbulkan konflik dan keresahan warga.

“Kami meminta pihak perusahaan agar menindak pengemudinya, dan kami juga melarang keras bagi angkutan batubara melintas di jalan desa kami, meskipun pengemudinya asli warga Desa Betung atau sekitarnya. Angbara kan memiliki lintasan khusus, jadi jangan pernah membuat keresahan bagi warga,” tegasnya.

Menanggapi kejadian ini, Jabat, Kepala Koordinator Lapangan PT EPI, mengatakan bahwa pihak perusahaan tidak pernah menyarankan pengemudi angkutan batubara untuk melintas di jalan Desa Betung.

“Jalan khusus telah kami bangun, jadi kalau masih terjadi itu ulah pengemudi nakal yang memang rumahnya di sekitar Desa Betung dengan alasan bahwa sambil narik mereka sambil pulang untuk istirahat atau makan,” terang Jabat.

Menurut Jabat, kasus serupa pernah terjadi di jalan Desa Tanah Abang, dengan alasan yang sama. “Atas kejadian itu, kami mohon maaf kepada warga, dan kami mempersilakan kepada warga maupun aparat berwenang untuk menyetop dan melarang jika masih melintas di luar jalur,” tukas Jabat. #abi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here