Saat Pengerjaan Proyek LRT, 39 Boks Saluran Air Rusak

Kepala Dinas PSDA Sumsel, Darma Budhi saat diwawancara seputar banjir di beberapa titik jalan protokol Palembang, Jumat (12/10/2018). (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Banjir yang terjadi di beberapa titik jalan protokol Palembang dikarenakan tiga faktor yakni saluran air yang mampet, pompa air yang rusak, dan adanya 39 boks saluran air yang rusak akibat pembangunan light rail transit (LRT).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumatera Selatan (Sumsel), Darma Budhi saat diwawancara di Kantor Gubenur Sumsel,  Jumat (12/10/2018).

Terhadap masalah ini, Darma Budhi mengatakan, pihaknya akan memanggil Kepala Dinas  Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR) Kota Palembang, Bastari terkait banjir yang terjadi hari ini. Apalagi beberapa titik jalan protokol dan pemukiman masyarakat juga banyak ikut tergenang.

“Penyebab banjir ini diantaranya adalah karena 39 boks saluran air yang hilang karena rusak akibat pembangunan LRT. Sebagai contoh di Jalan Kapten Rivai, depan Pengadilan Negeri, di situ ada boks saluran air tapi boks itu hilang karena rusak akibat pondasi pembangunan LRT. Padahal pihak LRT berjanji akan memfasilitasi pembangunan seluruh boks saluran air yang rusak. Harusnya PU PR Palembang menagih janji pihak LRT untuk memperbaiki boks saluran air yang rusak,” ujarnya.

Bastari mengungkapkan, penyebab lain adalah saluran air yang mampet akibat jarang dibersihkan. Pembersihan saluran air itu wewenang Pemkot Palembang.

“Harusnya Pemkot melalui Dinas PUPR sering melakukan pembersihan saluran air,” ucapnya.

Penyebab ketiga terjadinya banjir, lanjut Bastari, adalah ada beberapa pompa air yang rusak seperti di depan Taman Mandiri.  “Jika masalah banjir ini tidak segera ditangani,  Gubernur bisa memanggil Walikota Palembang,” katanya.

Ke depan,  Bastari berharap agar pembangunan bangunan baru dikoordinasikan dengan Dinas PUPR. Tujuannya agar tidak terjadi penimbunan di saluran air. Karena debit air di salurannya bisa dihitung.

“Di PU PR itu ada dana pemeliharaan rutin. Jadi pembersihan saluran air itu setiap minggu dilaksanakan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Proyek LRT Palembang, Masudi Djauhari, ketika dikonfirmasi masalah ini, mengatakan, banjir disebabkan saluran yang tak memadai.

“Penyebab banjir itu karena saluran air yang kecil. Dicek saja saluran di kiri dan kanan jalan itu kan kecil-kecil,” ujarnya singkat.  #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here