Alex : Kita Tunggu Hasil Resmi dari KPU

Ketua DPD Golkar Sumsel H Alex Noerdin ketika menanggapi hasil quick count Pemilukada Sumsel, Rabu (27/6) malam. (FOTO: SS1/MARDIANSYAH)

Palembang, SumselSatu.com

Hasil quick count sementara Pemilukada Sumsel 2018, menunjukkan persaingan ketat antara pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Herman Deru – Mawardi Yahya (HDMY) dan paslon nomor urut 4 Dodi Reza- Giri Ramanda. Terhadap hal ini, Ketua DPD Partai Golkar Sumsel H Alex Noerdin mengajak masyarakat menunggu hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel.

“Sekarang mending kita lihat real count saja dari KPU yang resmi. Kalau untuk jadwalnya, saya belum tau,” kata Alex Noerdin ketika dijumpai di kediamannya di Jalan Merdeka, Palembang, Rabu (27/6) malam.

Diketahui, hasil sementara hitung cepat Pemilukada Sumsel 2018 oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), HDMY unggul tipis dari Dodi-Giri, yakni sekitar 3 persen.

Menurut Alex Noerdin, selisih 3 persen tersebut dikarenakan adanya potensi margin error, saat melakukan hitungan cepat.

Selain itu, saat ini suara dari daerah-daerah, seperti dari daerah perairan, belum masuk semua. “Guna dari quick count itu untuk mengontrol suara, ada permainan atau tidak. Misalnya dalam real count ada selisih 10 persen, itu ada sesuatu yang salah. Jadi sekali lagi daripada menebak-nebak, lebih baik kita tunggu yang resmi,” ujar Alex.

Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Sumsel nomor urut 4, Giri Ramanda N Kiemas, mengungkapkan, dari hasil survei LSI memang kurang unggul dengan selisih 3 persen dan di survei Charta Politika unggul tipis 0,2 persen.

“Kami kurang unggul 3 persen di hitung cepat dari pasangan nomor 1, tapi ini kan hanya hitungan sementara, maka dari itu masyarakat harus bersabar menunggu hasil dari perhitungan KPU,” jelasnya.

Saat ditanya apakah pihaknya menemui kecurangan, Giri mengaku timnya sudah menemukan hal itu dan langsung meminta kepada tim advokasi untuk segera menginventarisir kecurangan tersebut.

“Calon yang lain juga akan melaporkan kecurangan, maka kami akan segera meminta kepada tim advokasi untuk menginventarisir kecurangan itu, seperti saat masa tenang ada yang bagi alat kontak, maka akan kami laporkan ke Bawaslu dan Panwaslu,” ujarnya. #ard

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here