Demokrasi Bisa Terkotak-Kotak Karena Isu Putra Daerah

Pengamat politik, Tarech Rasjid.

Pangkalan Balai, SumselSatu.com

Merebaknya isu putra daerah untuk memimpin Kabupaten Banyuasin lima tahun mendatang, dianggap bisa membuat demokrasi di Banyuasin terkotak-kotak. Hal tersebut diungkapkan pakar politik Sumatera Selatan, Terech Rasyid, Selasa (2/1/2018).

“Isu putra daerah dan non putra daerah dalam perhelatan Pilkada Serentak 2018, tidak relevan untuk dijadikan sebagai isu kampanye di tengah-tengah masyarakat. Sebab, Banyuasin merupakan Kabupaten yang mempunyai keberagaman aneka warna budaya masyarakat yang mendiami Kabupaten Banyuasin, yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras seperti, Suku Bugis, Jawa dan Bali dan, beberapa agama yang dianut,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, pemimpin Banyuasin ke depan mesti memahami keinginan dan kebutuhan masyarakat, bukan membuat slogan yang menjadikan sekat antara penduduk asli maupun pendatang.

“Isu ini tak relevan dalam konteks Pilkada sekarang,” kata Tarech saat diwawancarai melalui telepon selulernya, Selasa (2/1/2018).

Lanjut Tarech, saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah pemimpin yang memahami keinginan dan kebutuhan masyarakat.

“Jika isu itu dipakai hanya memecah belah persatuan masyarakat, Bumi Sedulang Setudung saja, dengan begitu demokrasi Pemilukada Banyuasin akan terkotak-kotak. Kemauan dan kebutuhan masyarakat tentu menjadi standar kemauan masyarakat memilih calon pemimpinnya,” lanjutnya.

Begitupun, bahwa isu tersebut akan terkecualikan dan dapat diterima sebagai alat kampanye ke masyarakat, hanya jika secara track record calon tersebut memang terbukti selama ini telah berbuat dan memahami keinginan masyarakat.

“Kalau itu (secara track record baik), ya malah lebih baik, justru akan punya ikatan moral yang lebih baik dalam membangun daerah,” tambahnya.

Perlu diketahui, geliat Pilkada serentak di Sumatera Selatan semakin memanas. Khususnya di Kabupaten Banyuasin, selain berjibaku di persyaratan agar lolos verifikasi KPU, bakal-bakal calon juga mulai menggencarkan slogan dengan mengusung berbagai isu, di antaranya soal isu putra daerah. #fri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here