Palembang, SumselSatu.com
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan (DPRD Sumsel) H Chairul S Matdiah dan Calon Gubernur Sumsel Herman Deru sudah saling mengenal dan berteman sejak 40 tahun lalu semasa mereka masih remaja.
Usia Chairul lebih tua 3 tahun dari Herman Deru. Chairul berusia 60 tahun, sementara Herman Deru 57 tahun. Keduanya sama-sama mengenyam perjuangan hidup sebelum sukses berpolitik seperti sekarang ini.
“Saya mengenal kak Eluk (panggilan akrab Chairul Matdiah) ini sudah lama. Bahkan saya tahu pernah naksir gadis dan untuk menarik perhatian dia bawa mobil setiap ngapel, belakangan baru diketahui yang dibawa mobil carteran (sewaan-red),” ujar Deru dalam satu kesempatan menerima Chairul S Matdiah di kediaman Rumah Kayu.
Guyonan Deru langsung disambut gelak tawa keduanya. Termasuk mantan Ketua Komisi 1 DPRD Sumsel Antoni Yuzar, yang ikut mendampingi Chairul.
Pertemuan keduanya lebih sering lagi karena Herman Deru yang Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sumsel memilih berpasangan dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumsel Cik Ujang. Pasangan HDCU ini maju sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Serentak 27 November mendatang.
“Bukan saja karena partai saya mendukung HD, tapi secara pribadi seperti diakui HD memiliki hubungan sejak lama yakni 40 tahun lalu. Karena itu tidak ragu saya mengerahkan Ketua Tim Sukses (Timses) saya yang memenangkan saya sebagai Anggota DRPD Sumsel tiga periode untuk bekerja lagi kali ini bertugas memenangkan HDCU,” kata Chairul yang berkarakter bicara lugas dan suka blak blakan ini.
Timses Chairul Dukung HDCU
Sebelumnya, seluruh Ketua Timses dan perwakilan warga pemilih Chairul S Matdiah yang masuk Daerah Pemilihan (Dapil) Sumsel 1 yang meliputi 9 kecamatan yakni, Gandus, Ilir Barat I, Ilir Barat II, Bukit Kecil, Jakabaring, Plaju, Kertapati, Seberang Ulu 1 dan Seberang Ulu 2, mendapatkan pengarahan sekaligus dipertemukan dengan Herman Deru.
Para timses yang dipimpin seorang purnawirawan Kapten Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan warga pemilih ini memang sangat militan ke Chairul S Matdiah. Dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, telah mengantar Chairul S Matdiah ke Gedung DPRD Sumsel dengan 18,109 suara.
“Saya telah bersahabat lama dengan Kak Chairul hampir 40 tahun lalu, karena itu saya sangat senang mendengar timsesnya beralih mendukung HDCU. Apakah warga pemilih ikhlas untuk mendukung HDCU,” kata Herman Deru yang dijawab ratusan perwakilan warga yang hadir dengan teriakan ‘Ikhlas Menyala Abangku’.
Dalam pertemuan yang berlangsung meriah dan santai tersebut, Deru menyebut sebagai tanda bahwa para timses Chairul S Matdiah solid mendukung HDCU mereka pun ramai-ramai memegang spanduk HDCU secara bergantian. Acara sekitar satu jam tersebut pun diakhiri dengan bersalaman dan foto bersama.
Seorang timses bernama Toni menyebut mengapa mereka secara militan memilih Chairul S Matdiah selama tiga periode berturut-turut antara lain sangat terbantu jika mereka mengalami kesulitan. Antara lain jika ada warga yang anaknya mau masuk sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Pertama (SMP), Chairul akan bantu mencarikan sekolah, demikian juga jika warga sakit Chairul akan mencarikan rumah sakit dan berobat Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Jika kami bermasalah dengan hukum, kando Chairul ini yang bantu karena beliau juga pengacara,” kata Toni, warga Seberang Ulu 1.
Mereka juga ikhlas nantinya memilih HDCU karena memang sudah mengenal sosok Herman Deru sejak lama.
“Karena Pak HD juga pernah mengunjungi kampung kami, meskipun belum pernah melakukan dialog seperti malam ini,” ujar Anwar, warga kawasan Kertapati.
Menempuh Kehidupan Cukup Keras
Seperti diketahui di masa remaja, bahkan sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD), Chairul menempuh kehidupan cukup berat karena sambil bersekolah dia berjualan kopi di bawah Jembatan Ampera. Meskipun dari kalangan keluarga berada, ayah Chairul, H Matdiah Faat di Desa Gaja Mati, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), memiliki usaha kayu, namun Chairul ketika menempuh pendidikan di Palembang, berusaha memenuhi kebutuhannya secara mandiri dengan berjualan kopi.
Dengan hasil berjualan kopi dan dari kiriman orangtuanya, Chairul bisa menempuh pendidikan hingga lulus Strata 1 di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang. Dia pun lalu merangkap menjadi wartawan Majalah Fakta Surabaya dan Kontributor Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).
Selain itu, juga menjadi pengacara yang melejit sekitar tahun 2003, era Gubernur Sumsel Syahrial Oesman. Karena sejumlah perusahaan besar mempercayakan Chairul sebagai penasihat hukum mereka. Chairul juga banyak menangani perkara besar.
Profesi wartawan dan pengacara ditinggalkan Chairul ketika dirinya memutuskan terjun ke dunia politik menjadi kader Partai Demokrat yang mengantarnya menjadi Anggota DPRD Sumsel tiga periode (2014-2019, 2019-2024, dan 2024-2029). Chairul yang sempat operasi cangkok ginjal dan by pass jantung ini mengaku tidak pernah mengambil gaji menjadi anggota dewan, karena sisa pendapatan sebagai pengacara sukses masih bisa dinikmati bersama keluarga. Gaji anggota dewan sebagian besar digunakan untuk melakukan sedekah nasi bungkus untuk masyarakat yang kurang mampu di wilayah timses dan warga pemilihnya, selain kawasan lainnya. #fly