Krisis Venezuela Terus Berlanjut, Total 42 Orang Tewas

Aksi demo di Venezuela

Caracas, Sumselsatu.com – Krisis Venezuela kembali menelan korban jiwa. Seorang remaja putra berumur 17 tahun dan dua pria tewas setelah tertembak saat aksi demo antipemerintah.

Dengan demikian, sejauh ini sudah 42 orang yang tewas dalam enam pekan terakhir sejak aksi-aksi demo marak di negeri itu.

Krisis berawal pada 1 April lalu ketika oposisi turun ke jalan-jalan untuk memprotes apa yang mereka anggap sebagai langkah-langkah untuk memperkuat kekuasaan Presiden Nicolas Maduro. Pemerintah dan oposisi saling tuding mengirimkan kelompok-kelompok bersenjata untuk memicu kekerasan dalam aksi-aksi demo.

Dalam insiden pada Senin (15/5) waktu setempat, seorang remaja putra berumur 17 tahun tertembak saat aksi demo di kota Pedraza, Venezuela barat. Kantor penuntut umum menyatakan, korban kemudian meninggal pada Selasa (16/5) dini hari waktu setempat.

“Dia berada di lokasi demonstrasi ketika tiba-tiba sekelompok orang tiba dan melepaskan beberapa tembakan, yang melukai anak muda itu di bagian kepala,” demikian disampaikan kantor penuntut umum seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (17/5/2017). 

Disebutkan bahwa dua pria lainnya berumur 31 tahun dan 33 tahun, tewas akibat terkena tembakan saat aksi demo di kota San Antonio de los Altos dan Tachira.

Dalam setiap aksi demo, hampir selalu diwarnai kerusuhan. Para polisi kerap melepaskan gas air mata terhadap demonstran dan para demonstran melemparkan batu dan bom Molotov terhadap polisi. 

Pihak oposisi menyalahkan Presiden Maduro atas krisis ekonomi di negara tersebut, yang telah memicu kekurangan makanan dan obat-obatan. Dalam aksi-aksi demonya, oposisi menuntut digelarnya pemilihan umum lebih cepat untuk mencari pengganti Maduro.

Namun Maduro telah bertekad bahwa pemilihan umum akan digelar sesuai jadwal pada akhir tahun 2018. (adm3)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here