Kualitas Udara Palembang Memburuk, Warga Diimbau Pakai Masker

Meski hujan turun, kualitas udara di Palembang tetap buruk. (FOTO: SS 1/ARI).

Palembang, SumselSatu.com

Kualitas udara di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) memburuk beberapa hari terakhir. Warga diimbau mengenakan masker medis untuk menghindari paparan polusi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumsel mencatat kualitas udara di Palembang, memburuk karena tidak adanya curah hujan di musim kemarau, ditambah munculnya sejumlah titik api atau hotspot.

“Sudah tiga hari berturut-turut, data harian PM 2,5 kami di atas Nilai Ambang Batas (NAB) 55 ug/m3. Terpantau rata-rata harian berkisar 70-90 ug/m3. Bahkan kondisi sesaat pada jam-jam tertentu ada yang mencapai lebih dari 200ug/m3,” ujar Kepala Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis, Senin (4/9/2023).

Sementara itu Koordinator Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang Sinta Andayani mengatakan, jumlah hotspot di Sumsel beberapa hari terakhir mengalami peningkatan, terutama di Kabupeten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir. Akibatnya asap tersebut terbawa angin masuk ke Kota Palembang.

“Residu dari pembakaran tersebut menyebabkan kualitas udara di Palembang cenderung tidak sehat. Jika bernafas tercium ada bau asap pembakaran, maka itu termasuk kategori udara tidak sehat,” katanya.

Sinta mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memakai masker medis bila beraktivitas di luar ruangan.

“Selain memakai masker, saya juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membakar lahan agar titik hotspot dapat terkendali,” ungkap dia. #fly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here