Palembang, SumselSatu.com
Desakan pengusutan dugaan ijazah palsu calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) ir Mawardi Yahya, kembali menguat. Kini, giliran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)Â Kesatuan Aksi Pemantau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KAPAKKN) mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Sumsel, untuk membantu mengusut dugaan skandal ijazah palsu milik MY.
Dalam aksinya, massa juga menyerahkan sejumlah bukti beberapa foto kopi salinan kejangggalan daftar nama. Dan dua lembar salinan kopian surat pernyataan bermaterai atas nama Syahril Anwar dan Helmansyah yang merupakan alumni STM Pertambangan. Dalam pernyataan itu, keduanya mengaku tak pernah bertemu Mawardi Yahya baik dalam proses belajar maupun praktik di lapangan.
Koordinator Aksi Aminullah dalam orasinya meminta Dinasi Pendidikan Sumsel mengeluarkan jumlah ijazah yang terpakai dan tidak terpakai pada tahun 1997.
“Banyak kejanggalan secara tiba-tiba munculnya nama Mawardi Yahya dalam daftar siswa yang berada d iakhir urutan. Seharusnya nama berawal M maka akan masuk dideretan nama M bukan malah diakhir daftar. Belum lagi Daftar Peserta Ujuan (DPU) STM Pertambangan Palembang yang pada waktu itu menjabat kepala sekolahnya adalah Ir Syarbini Husein Alam, diduga telah dipalsukan oleh yang bersangkutan dengan indikasi bahwa DPU tersebut telah disusun dengan benar,” kata Aminullah dalam orasinya di depan Kantor Dinas Pendidikan Sumsel, Jumat (22/6/2018).
Selain itu, dia meminta Dinas Pendidikan Sumsel jujur, transparan dan tidak terpengaruh intervensi dari kelompok oknum-oknum tertentu.
“Kami minta Dinas Pendidikan Sumsel jujur dan transparan untuk mengusut tuntas skandal dugaan ijazah palsu milik Mawardi Yahya. Jika Diknas Provinsi Sumsel tidak sungguh-sungguh menindaklanjuti aksi kali ini, kami akan datang dengan massa aksi yang lebih besar lagi sampai kebenaran terungkap,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo yang menemui massa aksi mengatakan, akan membantu data apapun untuk mengungkap kebenaran yang sewaktu-waktu ditanyakan pihak hukum untuk proses penyelidikan sehingga gejolak ini cepat jelas.
“Kalau benar katakan benar, kalau salah katakan salah. Kalau benar katakan benar agar nama Pak Mawardi Yahya tidak dirugikan karena dugaan ini. Sehingga ayolah teman-teman pak Mawardi untuk bisa muncul memberi kesaksian. Kami juga mengimbau, bagi siswa STM Pertambangan Palembang pada tahun itu muncullah, bantu untuk mengungkapkan salah satu benarnya,” kata Widodo. #ari