Masyarakat dan Pemkot Pagaralam Minta Pengerjaan Perbaikan Jembatan Endikat Ditunda

JEMBATAN RUSAK---Gubernur Alex Noerdin didampingi Walikota Non Aktif dr Hj Ida Fitriati Basjuni mengecek kondisi Jembatan Endikat, di Dusun Mingkik, Kecamatan Dempo Selatan, Sabtu (17/2/2018). (FOTO: SS1/Mardiansyah)

Palembang, SumselSatu.com

Pemerintah daerah Kota Pagaralam meminta agar penutupan jalan untuk pengerjaan perbaikan Jembatan Endikat ditunda karena dikhawatirkan akan mengganggu roda ekonomi masyarakat kota Pagaralam.

Hal ini di sampaikan Pjs Walikota Pagaralam, Musni Wijaya. Ia menjelaskan jika penundaan ini juga atas permintaan masyarakat kota Pagaralam sendiri.

“Permintaan ini langsung kami sampaikan kepada Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V selaku penanggung jawab perbaikan jembata endikat,” katanya saat diwawancarai setelah melakukan rapat kordinasi rencana rehab jembatan indikat dan pelebaran tikungan lematang, bertemat di kantor BBPJN Wilayah V, Sabtu (31/3/2018).

Musni menjelaskan alasan lain pihaknya meminta penundaan ini untuk kelancaran jalannya Pemilukada dan juga untuk menghadapi bulan puasa serta hari raya idul fitri. Terlebih lagi, ada satu kecamatan di kota Pagaralam yang aksesnya hanya bisa melalui Jembatan Endikat yakni kecamatan Dempo selatan.

“Dampak kecil saja kalau jalan di jembatan endikat ini ditutup total bisa menghambat pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) yang datang dari Palembang melalui Lahat. Kalau itu terjadi, kita bisa mengalami kelangkaan BBM. Kalau langka BBM, roda ekonomi kita macet. Ditambah lagi, bisa menghambat penyaluran (logistik) untuk Pemilukada,” ungkapnya.

Meskipun memiliki jalan alternatif, seperti melalui simpang Embacang atau jalan Gumay, akan tetapi akses tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan besar. Karena tekstur jalan yang terjal dan sempit serta memiliki tikungan yang tajam.

Lanjut Musni, pihaknya, hanya meminta penundaan selama dua bulan, karena pihaknya telah mendapat informasi bahwa masih ada jalan alternatif lain yang bisa dilalui, yakni melalui Simpang Embacang kemudian masuk ke jalan dusun Tebat Besuk dan melintasi Jembatan Tanjung Tebat terus tembus ke Kota Lahat.

Akan tetapi sekarang akses tersebut belum bisa digunakan karena masih dalam proses pengerjaan, apalagi jalan ini masuk ke dalam wewenang Pemerintah Kabupaten Lahat dan pengerjaannya dilakukan oleh Pemda Lahat.

“Jadi kita minta penutupan ini diundur setelah Lebaran atau  sampai awal Juli, sambil mempersiapkan jalan alternatif yang melalui Jembatan Tanjung Tebat. Sehingga kalau jembatan indikat ditutup bisa di alihken ke Tanjung Tebat yang juga bisa dilalui kendaraan besar. Semoga Pemkab Lahat bisa menyetujui hal ini,” jelas Musni.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Dinas PU dan Penataan Tata Ruang Kota Pagaralam, Hariadi Razak , melalui Kabid Bina Marga, H Adriansyah mengatakan, jika awalnya pihak BBPJN wilayah V agak sedikit keberatan, tapi karena ini merupakan kesepakatan dan permintaan dari masyarakat kota Pagaralam jadi mereka menyetujui permintaan ini.

“Jadi saya luruskan, ini semua merupakan permintaan masyarakat kota Pagaralam,” tegas Adriansyah.

Dirinya menjelaskan jika pihak BBPJN wilayah V tidak keberatan dengan penundaan meskipun telah ada kesepakatan kontrak dengan pihak pemenang lelang tender.

“Meskipun ditunda, pihak BBPJN Wilayah V tetap bekerja, seperti membentuk krikes plat baja dan balok yang dicetak di lokasi pencetakan. Bukan berarti mereka tidak bekerja sama sekali. Hanya penutupan jalanya yang dintunda, yang berarti hanya menunda perbaikan jalannya, bukan jembatanya,” ungkapnya. #ard

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here