Palembang, SumselSatu.com
Sejumlah pedagang di pasar tradisional Soak Batok, mengeluhkan sepinya transaksi jual beli di pasar. Padahal, bulan Ramadhan tinggal sebentar lagi.
Keluhan itu disampaikan pedagang kepada Wakil Walikota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda, yang melaksanakan monitoring bahan makanan di Pasar Soak Batok dan Pasar 26 Ilir. Dalam kunjungannya itu, Wawako didampingi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Para pedagang khawatir jika menjelang puasa nanti pasar sepi,” ujar Fitrianti.
Dia mengatakan, banyak pedagang berjualan yang memadati jalan di Pasar Soak Batok. Yang menjadi persoalan, para pembeli lebih memilih ke Pasar 26 Ilir ketimbang Pasar Soak Batok karena tidak ingin jalan jauh.
“Seperti yang terjadi saat ini kita lihat pembeli begitu sampai turun kendaraan langsung ke pasar. saya berharap kepada pembeli dan penjualan agar memiliki kesadaran, karena kita ada Pasar Soak Batok dan lapak yang sudah disiapkan kepada pedagang,” katanya.
Dia merencanakan jika tempat tersebut tidak cukup, pedagang yang tidak kebagian tempat akan dilakukan pemindahan sesuai tempat mereka tinggal. Misalnya ia tinggal di daerah Bukit Lama, maka akan dianjurkan ke Pasar Plaju.
“Tentunya kita tidak menginginkan kondisi tidak rapi yang seharusnya itu diperuntukan sebagai ruas jalan digunakan tempat berjualan. Masalah ini harus dilakukan pendekatan kepada para pedagang, jangan sampai ada bentrokan,” katanya.
Lanjutnya, kegiatan ini akan sering dilakukan, terlebih dalam menyambut bulan puasa. Pasalnya, dia tidak menginginkan ada oknum yang tidak bertanggung jawab menjual bahan makanan berbahaya, sehingga merugikan konsumen.
“Kita bersama BPOM akan lebih insentif lagi dalam mengawasi beredarnya bahan makanan yang berbahaya, baik olahan, cepat saji dan masih segar, harus dalam kontrol Pemko Palembang, sehingga tidak ada masyarakat yang dirugikan,” tegasnya. #Fly