Palembang, SumselSatu.com
Menteri Pendidikan Republik Indonesia (RI) Muhadjir Effendi berjanji akan mengangkat guru-guru honor secara bertahap. Dan, pada penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang sedang berlangsung akan memprioritaskan guru honor.
Janji ini disampaikan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi saat berbicara di acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palembang yang digelar di Kantor Dinas Pendidikan Kota Palembang, Senin (4/3/2019).
Muhadjir mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Gebyar Pendidikan. Sebagai bentuk tanggung jawab, pemerintah sudah banyak yang dilakukan untuk kemajuan pendidikan.
“Sebagai contoh di sini dapat dana pendidikan Rp700 miliar lebih, selamat. Ini belum masuk dana KIP. Nanti ada bantuan unit kelas baru, sekolah baru, alat kesenian,” urainya.
Kepada para guru yang masih berstatus honor, Muhadjir berjanji akan dilakukan pengangkatan secara bertahap. “Pemerintah mulai tahun kemarin, sudah memperhatikan guru honor. Ada 736 ribu se-Indonesia guru honor. Pemerintah akan menyelesaikan bertahap. Tahun lalu ada 117 ribu guru honor dan umum yang diangkat,” papar Menteri Pendidikan.
Tahun ini, sambung Muhadjir, pada Januari ada pengangkatan PPPK dan khusus untuk guru honor akan diprioritaskan. Sehingga nantinya ada guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan ada guru berstatus PPPK. Hal ini menjadi jalan keluar bagi guru honor yang sudah berusia 35 tahun, karena menurut UU tidak bisa ikut tes PNS kalau usia di atas 35 tahun.
“Didoakan setelah ini dibuka lagi, jalur PPPK jalur K2, yang mengabdi lebih dari 15 tahun. Tertutup untuk guru bukan honorer. Target kami 2023 akan diselesaikan ASN semua. Dengan catatan, belajar terus. Pengangkatan ini dengan tes, UU tidak boleh menerima ASN tanpa tes. Harus tes. Mohon didoakan, saya menjalankan amanah yang berat ini. Kita tangani secara bertahap,” urainya.
Penjelasan berupa janji mengenai pengangkatan guru honor yang disampaikan Menteri Pendidikan ini merupakan tanggapan dari apa yang disampaikan Gubernur Sumsel H Herman Deru.
Sebelumnya, pada acara yang sama, Gubernur Herman Deru mengatakan, suatu berkah Menteri Pendidikan hadir di acara Gebyar Pendidikan di Palembang. “Di simpang Polda macet, pak Menteri naik motor, saya juga naik motor. Ini karena antusias kita ke sini,” kata Gubernur Herman Deru.
Herman Deru menyatakan, kehadiran Menteri Pendidikan merupakan suatu kehormatan bagi Sumsel, yang terus berusaha menjalin kerjasama secara bersinergi dengan pemerintah pusat.
“Cuma sikok permintaan kami, pak Menteri, minta tolong nian, ini banyak guru honor, SD, SMP, dan SMA. Amen idak diangkat, dak tuh aku yang angkat. Tapi ini wewenang pusat,” kata Deru.
“Kalau pak Jokowi jadi (Presiden RI) lagi, tolong pikirke guru-guru. Aku lah ngomong ke Menteri, kalau Presiden jadi lagi tolong guru nih diangkat. Kalo dak tuh, enjuk wewenang gubernur angkat guru nih,” tegas Herman Deru.
Sementara Ketua DPRD Kota Palembang Darmawan menambahkan, prioritas pengangkatan ASN adalah honorer K2 dulu baru untuk umum. #nti