Pandangan Politik Boleh Beda, Tapi Kedamaian di Sumsel Harus Tetap Dijaga

DISKUSI PEMUDA --- Para pemuda saat berbincang dengan tema ‘Berpolitik Itu Menyenangkan#SumselGuyub2019’ di Cafe Musi Mania, Selasa (26/2/2019). (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Pada pesta demokrasi Pemilu 2019, rakyat Indonesia jelas memiliki pandangan politik yang berbeda-beda. Hal itu sah-sah saja. Namun, kaum muda di Sumsel diajak untuk tetap menjaga kedamaian di antara perbedaan pandangan politik tersebut.

Demikian topik yang dibahas Forum Diskusi Pemuda Sumsel pada acara bincang tokoh dan aktivis dengan tema ‘Berpolitik Itu Menyenangkan#SumselGuyub2019’ di Cafe Musi Mania, Selasa (26/2/2019). Hadir dalam acara tersebut organisasi pemuda serta mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Palembang.

Ketua Forum Pemuda Sumsel, Enho Ramadan mengatakan, melalui diskusi ini pihaknya berharap pendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto -Sandiaga Uno menciptakan politik damai pada Pemilu 2019.

“Kita boleh berbeda pilihan politik, tapi kita harus menjaga Sumsel damai. Jangan sampai ada konflik, jadi kita buat#SumselGuyub2019,” tegas Enho.

Melalui diskusi ini, lanjut Enho, pihaknya ingin menularkan virus kebaikan. Apalagi di acara ini hadir para pemuda dan aktivis dari berbagai kalangan dan perguruan tinggi.

“Kita berharap mereka  memberikan masukan agar Sumsel kondusif. Selain itu, kita ingin masyarakat melek politik,” kata dia.

Enho mengingatkan, siapapun yang menjadi Presiden Republik Indonesia lima tahun ke depan,  Sumsel harus lebih maju dan damai. Selain itu, siapapun yang menjadi presiden, Indonesia harus bangkit dari sisi ekonomi dan hukum.

“Kita juga mengajak seluruh pendukung capres jangan sampai ada hoaks. Kita juga berharap pers memberitakan berita yang cerdas dan bukan hoaks. Kita ingin masyarakat menjaga keharmonisan, ” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, aktivis Sumsel, Ruben Alkhatiri mengatakan, dengan adanya diskusi seperti ini diharapkan masyarakat mendapatkan pelajaran kalau politik itu menyenangkan.

“Meskipun berbeda pilihan, politik itu biasa saja. Kami berharap, tokoh pemuda, aktivitis, dan mahasiswa memberikan pelajaran tentang politik yang tidak menimbulkan konflik. Kita doktrin kalau politik itu menyenangkan,” pungkasnya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here