Pandemi Covid-19, Hanya 50 Persen Badan Usaha yang Aktif

MUSDA---Musyawarah Daerah ke-IV Perkindo dan ke-II DPD Pertahkindo Sumsel di Hotel Beston, Rabu (3/5/2023). (FOTO: SS 1/YANTI).

Palembang, SumselSatu.com

Kinerja Persatuan Konsultan Indonesia (Perkindo) sempat terhambat akibat pandemi Covid-19. Dari 100 badan usaha mengalami penurunan sehingga hanya 50 persen yang aktif.

“Namun saat ini sudah mulai aktif kembali menyusul penambahan anggaran pembangunan dari pemerintah dan swasta. Untuk saat ini, sudah banyak kegiatan jasa konsultan baik, itu di Sumsel maupun di daerah yang masih di kawasan Sumsel,” ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perkindo Ir Nunus Nugroho, AP, MM, IPU.

Nunus menyampaikan hal itu saat
Musyawarah Daerah ke-IV DPP Perkindo dan ke-II DPD Persatuan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Pertahkindo) yang mengusing tema ‘Profesionalisme Konsultan Dalam Menunjang Pembangunan di Era Digitalisasi Nasional’.

Untuk jasa konstruksi ini garda terdepannya adalah konsultan, di mana tugasnya merancang, mendesain, melakukan studi kelayakan dan menyusun masterplant, melakukan engenering desain, melakukan supervisi, melakukan management kontruksi, sehingga satu infrastruktur berfungsi dengan baik.

“Tanpa adanya campur tangan konsultan maka pembangunan ini tidak akan bisa diwujudkan,” ucapnya.

Maka dari itu, negara yang maju adalah konsultannya maju, sehingga konsultan ini menjadi Brand Whare, yaitu pemikiran yang dijual. Akan tetapi kadang kala masyarakat menilai hanya menjual selembar kertas, tapi sesungguhnya value (nilai) yang dihasilkan oleh konsultan itu sangat luar biasa.

“Seperti di negara maju industri konsultan ini sangat besar. Untuk itu konsultan mempunyai peran besar untuk Indonesia menuju negara maju di 2045 menuju Indonesia Emas mendatang,” jelasnya.

Ketua Umum DPP Pertahkindo Ir Aries Wimaruta, MM, menambahkan, Perkindo dan Pertahkindo tidak bisa dibedakan. Perkindo adalah Persatuan Konsultan Indonesia anggotanya badan usaha berurusan dengan konsultan anggotanya.

Sedangkan Pertahkindo adalah Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia anggota individu perorangan, atau dikatakan tenaga ahlinya. Maka dari itu baik Perkindo dan Pertahkindo sama-sama menaungi jasa, baik itu konstruksi maupun non konstruksi.

“Jadi Pertahkindo tidak terbatas di jasa kontruksi saja. Contoh, selain mendirikan sertifikasi tenaga ahli profesi kontruksi, juga dalam proses mendirikan lembaga sertifikasi profesi teknologi infomasi dan komunikasi yang non konstruksi,” ujar Aries.

Aries menuturkan, untuk anggota yang aktif yang punya sertifikasi kompetensi kerja sebanyak 78 anggota yang ada di Sumsel. Sementara anggotanya lebih daripada itu.

“Untuk itu kami tegaskan Pertahkindo melayani baik konstruksi dan non konstruksi. Perkindo juga sama, ada jasa melayani konstruksi dan non konstruksi,” katanya. #Nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here