
Kayu Agung, SumselSatu.com
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Langkah antisipasi langsung dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial yang bersinergi dengan PT Sampoerna Agro.
Langkah yang dilakukan dengan melakukan upaya responsif secara maraton dengan menyambangi tiga desa yang terkena dampak banjir yakni Desa Sidomulyo Kecamatan Sungai Menang, Desa Embacang dan Desa Balian di Kecamatan Mesuji Raya.
Kepala BPBD Kabupaten OKI Listiadi Martin di hadapan sekitar 261 KK t mengungkapkan bahwa faktor iklim dan cuaca menyebabkan curah hujan yang cukup tinggi. Menurutnya, di Kabupaten OKI terdeteksi 11 titik desa yang mengalami banjir karena diakibatkan Sungai Ogan yang meluap. Imbasnya, terjadi banjir di Desa Tanjung Beringin-Kecamatan Tanjung Lubuk, atau seperti di Desa Balian dan Desa Embacang dari Sungai Dabu.
“Saat mengunjungi Desa Sidomulyo kami melihat Sungai Kayulabu meluap sehingga kami berencana memantau Desa Jeruju di Cengal dan ada sebagian di Pematang Panggang. Informasinya juga sebaran banjir ini ada. Bapak Bupati melalui kedatangan kami ini ingin memastikan tidak ada korban jiwa dan penanganan apa yang diperlukan selanjutnya,” ujar Listiadi Martin.
Sebagai bentuk empati dan kepedulian, Pemkab OKI menyerahkan bantuan sembako bagi KK yang terkena dampak banjir.
“Bapak Bupati menyampaikan salam takzim dan keprihatinan yang mendalam atas musibah banjir, semoga bantuan ini dapat meringankan Bapak/Ibu sekalian,” lanjut Listiadi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKI Amirudin menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk rencana pemeriksaan dan pengobatan bagi korban banjir.
“Kami bersama Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat akan berkoordinasi lebih lanjut, termasuk dokter dan paramedis dari PT Sampoerna Agro diharapkan siap terlibat aktif lagi nanti dalam layanan kesehatan ini,” jelasnya.
Sementara KGM PT Sampoerna Agro Eldi Nuzan mengatakan, curah hujan hingga pertengahan bulan Desember sangat tinggi mencapai 543mm. Akibatnya, kegiatan agronomi dan operasionacukup terhambat, beberapa lahan dan ruas jalan produksi juga sempat tergenang. Meski begitu, pihaknya menaruh concern atas sinergi yang digalang Pemda OKI dalam merespons musibah banjir ini.
“Kami melalui CSR perusahaan, inisiatif Disaster Responsiveness bersama Pemkab seperti hari ini tentunya sesuai kapasitas yang ada dan perlu didukung juga semua pihak agar terlibat aktif,” pungkasnya. #ari