Penuhi Standar, Guru Madrasah Wajib PPG

Kepala Pendidikan Madrasah Kanwil Sumsel Khusrin

Palembang, SumselSatu.com

Berangkat dari proses peningkatan mutu guru agar menunjang standar kualifikasi yang dipersyaratkan, guru wajib memenuhi dan memahami benar apa yang harus dilakukan, baik ketika di dalam kelas maupun di luar kelas sebagaimana standar kualifikasi.

Bukan hanya mengajar sebagai tugas pokok, seorang guru juga harus menyelesaikan sertifikasi guru sampai dengan tahun 2019 melalui Program Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan (PPG). Selain guru umum, guru madrasah pun wajib menuntaskan PPG. Sumatera Selatan sendiri sesuai keputusan Kantor Wilayah Kementerian Agama akan menyelenggarakan pre test PPG pada 24-25 November 2018.

Kepala Pendidikan Madrasah Kanwil Sumsel Khusrin mengatakan, pelaksanaan pre test pada lima titik lokasi tes di Sumsel.

“Semua guru yang sudah mengajar Minimal 2 tahun keatas maka akan menerima Undangan sebagai peserta Pretest PPG Kemenag 2018. Yang Insya Allah dilaksanakan selama dua hari di lima titik, yakni Kota Palembang, Muara Enim, Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu), OKI (Ogan Komering Ilir) dan Musi Rawas,” ujar Khusrin, Kamis (22/11/2018).

Lanjut dia, untuk penerimaan kuota masih bisa berubah sesuai keputusan pusat. Pola PPG pun ternyata lebih menguntungkan serta meringankan dibandingkan sistem terdahulu.

“Jumlah peserta ada sekitar 472 orang. Tapi untuk penerimaan saya belum bisa memastikan jumlah detailnya, karena pre test ini bersamaan berlangsung se-Indonesia. Dan program PPG, semuanya ditentukan oleh pusat. Sebelumnya PPG telah dilaksanakan waktu tahap pertama, beberapa bulan lalu, dan berlanjut,” tambah dia

Meski keseluruhan peserta tidak bisa diprediksi dan dipastikan jumlahnya. Data terakhir, untuk total guru yang tidak lulus tahap pertama di bulan Mei kemarin, yakni sebanyak 61 orang. Dan jumlah ini turut diakumulasi dengan test terbaru.

“Ada juga yang dari tahun 2017, belum lulus dan awal tahun ini. Jadi guru itu ada namanya ujian negara, dan yang tidak lulus ikut lagi. Mereka yang tak berhasil kembali ujian. Seperti sebelumnya, pakaian tes ditentukan pusat, tapi yang pasti harus rapi. Semuanya pusat mengatur, kita yang di daerah hanya membantu memonitoring,” katanya

Kemudian, untuk permasalahan akreditasi madrasah Sumsel, Khusrin pun belum bisa memastikan. Namun proses perkembangan dan penilaian akresitasi telah berjalan bahkan sudah di proses secara nasional.

“Tapi yang jelas kita ingin SDM kita berkualitas agar kelak melahirkan para lulusan yang tak hanya cerdas tapi juga berkarakter untuk bangsa ini,” tutupnya. #ari

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here